Halo, Teman Peduli.
Teman Peduli apakah sudah pernah melihat pasien yang menderita gangguan ginjal?
Gejala umum yang terlihat pada orang yang menderita gangguan ginjal yaitu bengkak pada wajah, kaki, tangan, dan bagian tubuh lainnya. Nah kondisi ini mirip dengan yang dialami oleh Ariyana, gangguan ginjal ini sukses membuatnya hanya bisa berbaring dikamar sepanjang waktu, tak hanya itu ia juga mengalami pembengkakan di tubuhnya. Pembengkakan ini merupakan gejala dari gangguan ginjal yang diidap oleh Ariana.
Pada awalnya Ariyana merasakan nyeri dan sakit yang tak tertahankan di bagian perutnya. Rasa sakit ini sukses membuat air mata jatuh dari pelupuk remaja yang terkenal pemberani ini. Setelah melakukan pemeriksaan, Ariyana dinyatakan mengidap gangguan ginkal nephrotic syndrome.
Gangguan ginjal ini membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti dulu lagi. Kesempatan untuk menuntut ilmu pun direnggut paksa dari dirinya. Kegemarannya bermain sepak bola sepulang sekolah bersama teman-teman, sekarang hanya bisa menjadi memori yang akan selalu ia kenang.
Simak kisah Ariyana, remaja penyuka sepak bola penderita gangguan ginjal yang membuatnya tidak bisa beraktivitas dengan normal!
Baca Juga: Hoshizora Foundation, Rajut Asa Anak Putus Sekolah Indonesia
Apa itu Gangguan Ginjal Nephrotic Syndrome?
Nephrotic syndrome adalah kondisi gangguan yang terjadi pada ginjal. Pada kondisi ini, ginjal terlalu banyak melepaskan protein yang dibutuhkan oleh tubuh ke dalam urine.
Gangguan ginjal ini dapat terjadi kepada siapapun, termasuk anak-anak dan juga orang dewasa. Apabila tidak mendapatkan perawatan, penderita nephrotic syndrome ini akan mengalami pembengkakan di sekitar pergelangan kaki, mata, dan wajahnya.
Penyebab Gangguan Ginjal Nephrotic Syndrome
Nephrotic syndrome ini terjadi karena terdapatnya kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal yang bernama glomerulus. Pembuluh darah kecil ini berfungsi untuk menyaring zat yang tidak perlu dari darah dan kemudian akan dibuang sebagai urine.
Glomerulus atau pembuluh darah kecil yang rusak, akan mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses penyaringan yang menyebabkan protein dalam jumlah besar ikut terbuang bersama urine. Salah satu protein yang hilang terbuang bersama urine yaitu albumin.
Albumin dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatur dan mengontrol cairan agar tidak terjadinya kebocoran ke jaringan tubuh di sekitarnya. Cairan tubuh yang bocor akan memicu tumbulnya pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Gejala Gangguan Ginjal Nephrotic Syndrome
Gangguan ginjal nephrotic syndrome ini dapat menyerang anak-anak dan juga orang dewasa. Masing-masing mereka menunjukkan gejala yang berbeda. Berikut gejalanya:
- Gejala pada Orang Dewasa
Orang dewasa yang menderita gangguan ginjal nephrotic syndorme disebabkan berbagai hal, bisa karne penyebab utama atau penyebab sekunder. Namun, paling umum disebabkan oleh kndisi FSGS (Focal Segmental Glomerulosclerosis) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya luka pada glomerulus. Orang yang mengalami gangguan ginjal ini akan menunjukkan gejala seperti berat badan yang terus bertambah, kelelahan, urin berbusa, dan juga kehilangan selera makan.
Gangguan ginjal yang disebabkan oleh FSGS dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan dapat berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir.
Selain FSGS, gangguan ginjal yang terjadi pada orang dewasa disebabkan oleh penyebab sekunder seperti diabetes dan lupus.
- Gejala pada Anak-anak
Beberapa anak bisa mengalami kondisi gangguan ginjal ini karena bawaan sejak lahir yang terjadi pada usia tiga bulan pertama. Hal ini bisa karena cacat genetik bawaan atau infeksi yang terjadi setelah ia dilahirkan.
Anak-anak yang mengalaminya sejak awal lahir atau kondisi bawaan, biasanya membutuhkan transplantasi ginjal. Gejala yang akan ditunjukkan pada anak-anak yang mengidap kondisi ini yaitu demam, mudah marah, cepat lelah, kehilangan selera makan, urine berdarah, dan diare.
Anak-anak yang mengidap penyakit ini akan lebih mudah terserang infkesi, karena protein yang memiliki peranan untuk melindungi tubuh telah terbuang melalui urine. Anak-anak ini juga rentan mengalami kolesterol dan darah tinggi.
Simak Kisah Ariyana Penderita Gangguan Ginjal
Gangguan ginjal yang Ariyana derita membuatnya tergolek lemas tak berdaya di kamarnya. Ariyana tidak henti-hentinya merasakan sakit di sekjur tubuhnya. Gejala dari penyakit ini juga semakin terasa, tubuhnya mengalami pembengkakan, urinenya berbusa, dan juga ia mengalami kenaikan berat badan akibat berlebihnya jumlah cairan retensi di tubuhnya.
Saat ini kondisi Ariyana semakin memburuk, ia diharuskan untuk menjalankan beberapa tindakan operasi. Operasi harus dilakukan supaya penyakit Ariyana tidak menular ke bagian tubuh lainnya. Operasi ini juga harus dilakukan secepatnya, jika tidak kondis Ariyana akan semakin memburuk dan bisa berujung fatal.
Baca Juga: Yudistira Berjuang Sembuh dari Kanker Darah Akut
Terbitkan Kembali Senyum Ariyana
Kondisi ini tentunya sangat berat untuk Ariyana dan keluarganya. Keinginan untuk mengembalikan kondisi sehat Ariyana menjadi sesuatu yang sulit untuk diusahakan oleh keluarganya.
Ayah Ariyana bekerja sebagai tukang bengkel dan saat ini usahanya sangat sepi karena terdampak amukan badai pandemi Covid-19. Tak hanya untuk pengobatan Ariyana, ayahnya juga harus berjuang untuk kehidupan keluarga kecilnya.
Saat ini Ariyana harus mendapatkan intensif segera, di antaranya yaitu kemoterapi dan cuci darah. Rangkaian pengobatan tersebut setidaknya membutuhkan dana sebesar 150 juta. Sungguh bukanlah nominal yang main-main untuk Ariyana dan keluarga.
Teman Peduli, Ariyana membuthkan uluran tanganmu. Yuk bantu kesembuhan Ariyana dengan klik link ini agar ia bisa beraktivitas dengan normal kembali dan mengejar segudang impiannya.
Satu donasi darimu, secercah harapan untuk Ariyana hidup normal kembali!
Komentar Terbaru