Jakarta, 15 Februari 2023 – Hasil galang dana yang dilakukan oleh 30 pelari event charity Run for Zero Thalassemia dari pertengahan Desember tahun lalu hingga akhir Januari ini, telah diserahkan secara simbolis kepada Nurjannah, Founder Yayasan Darah Aceh (YDA). Donasi senilai Rp 250 juta lebih ini diberikan langsung di kantor Ayobantu dalam acara “Tanda Kasih Runner untuk Rumah Kita” (14/02/2023), yang didedikasikan untuk para penyintas thalassemia Aceh.

Event charity run yang dilaksanakan pada 14 Januari kemarin, tak hanya dilakukan untuk membantu penyintas thalassemia, tapi juga untuk meningkatkan edukasi serta kesadaran masyarakat Indonesia mengenai bahaya laten thalassemia dan untuk mengurangi angka angka kelahiran thalassemia mayor di Aceh.  

Thalassemia merupakan penyakit turunan akibat kelainan sel darah merah yang membuat penderitanya harus melakukan transfusi darah seumur hidup. Indonesia termasuk salah satu negara tertinggi angka pembawa sifat thalassemia dengan Aceh merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di 2010 silam, jumlah kasus penderita thalassemia di Aceh mencapai angka 13,4%. Sedangkan rata-rata kasus thalassemia di Indonesia hanya berkisar antara 6 sampai 10%.   

Berangkat dari permasalahan ini lah, Yayasan Darah Aceh tergerak untuk melaksanakan event charity Run for Zero Thalassemia yang didukung oleh Ayobantu, yang mana dana yang didapatkan akan dipergunakan untuk membangun rumah singgah bagi para penyintas thalassemia yang sedang melakukan pengobatan. Rumah singgah yang bernama Rumah Kita itu, terletak di kota Banda Aceh. 

Rumah Kita akan menjadi tempat istirahat sejenak bagi para penderita yang menghabiskan banyak waktu transfusi darah di rumah sakit. Selain menyediakan tempat tinggal untuk penyintas, Yayasan Darah Aceh juga memfasilitasi kesediaan darah yang mereka butuhkan.

“Harapan saya dengan sudah diserahkannya donasi ini, kita bisa memanfaatkannya terutama bagi rumah untuk penyintas thalassemia, agar mereka bisa pulang pada saat transfusi selesai dilakukan dan pada saat besok kembali ke rumah sakit bisa berangkat dari rumah singgah kembali,” ujar Founder Yayasan Darah Aceh Nurjannah.