Halo, Teman Peduli.

Ketika mendengar kata kanker tulang, apa sih yang terpikirkan di benak kalian? sakit? penyakit mematikan? konsumsi obat tiada henti? harapan hidup singkat? botak? operasi? kemoterapi? rambut rontok?

Ya benar Teman Peduli, apa yang kalian pikirkan itu semua memang fakta nyata dan benar adanya. Semua itu merupakan rangkaian yang akan diterima oleh pasien penyakit kanker tulang dan jenis penyakit kanker lainnya.

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan di dunia. Bahkan, saat kanker tersebut telah terdeteksi sedari dini dan telah mendapatkan perawatan, sel kanker tersebut masih memiliki potensi atau kekuatan untuk membunuh dan aktif kembali.

Kanker menjadi salah satu penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Terdapat lima jenis kanker paling mematikan di Indonesia yaitu kanker paru, kanker payudara, kanker serviks, kanker liver, dan kanker nasofaring. Kanker tulang tidak masuk ke dalam jenis kanker paling mematikan di Indonesia, karena kanker tulang tergolong kondisi yang jarang terjadi yaitu hanya 1% dari seluruh penderita kanker.

Walaupun kanker tulang ini jarang terjadi, tapi jenis kanker ini dengan sangat tega menggerogoti kaki Rinah, putri dari seorang bapak pengumpul rongsokan.

Simak cerita Rinah, gadis penderita kanker tulang yang telah membuat ia kehilangan satu kakiknya!

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Gratis Bersama Lovepink

Apa Itu Kanker Tulang?

Teman Peduli apakah sudah tahu apa itu kanker tulang?

Kanker Tulang

Rontgen untuk Memeriksa Kanker Tulang

Kanker tulang adalah salah satu jenis kanker yang muncul pada sel-sel di dalam tulang. Kanker tulang dapat menyerang berbagai tulang yang ada di dalam tubuh, tetapi umumnya muncul di tulang panggul, tungkai, dan lengan.

Kanker ini dapat dialami oleh seluruh kelompok usia, tetapi lebih sering dan rentan terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Tumor yang terbentuk di tulang umumnya bersifat jinak, tapi apabila berkembang, sel kanker tersebut dapat menghancurkan tulang yang membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Gejala Kanker Tulang

Ada tiga tanda yang menjadi gejala utama kanker tulang, yaitu:

  •       Nyeri

Penderita jenis kanker ini akan merasakan nyeri di area tulang yang terkena. Nyeri ini pada awalnya hanya terjadi sekali, namun akan muncul makin sering seiring dengan pertumbuhan kanker tersebut. Nyeri ini biasanya akan sangat terasa ketika bergerak dan rasanya akan memburuk pada malam hari.

  •       Pembengkakan

Pembengkakan yang muncul di area sekitar tulang yang terkena kanker, akan membuat penderita kesulitan bergerak, mengangkat beban, atau berjalan.

  •       Tulang Rapuh

Kanker ini akan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Apabila makin parah, cedera ringan saja bisa menyebabkan patah tulang.

Pengobatan Kanker Tulang

Pengobatan kanker tulang tergantung dengan jenis, tingkat keparahan, dan lokasi kanker. Metode pengobatan untuk kanker tulang antara lain yaitu:

  •       Operasi

Metode ini dilakukan untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker dan jaringan di sekitarnya. Operasi pengangkatan tulang dan amputasi merupakan jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker tersebut.

Operasi pengangkatan tulang dilakukan apabila sel kanker belum menyebar ke luar tulang. Sedangkan amputasi bertujuan untuk mengangkat sebagian atau seluruh bagian tulang yang terkena kanker. Amputasi juga bisa mengangkat otot, pembuluh darah, dan saraf di sekitar area kanker.

  •       Kemoterapi

Kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker.

  •       Radioterapi

Radioterapi yaitu terapi yang dilakukan dengan menggunakan sinar radiasi tinggi. Metode ini biasanya dilakukan sebelum operasi untuk membuat sel kanker menyusut dan lebih mudah diangkat. Metode pengobatan ini juga dapat dijadikan opsi atau pilihan untuk mengobati kanker tulang yang telah berada di tahap stadium lanjut.

Baca Juga: Yudistira Berjuang Sembuh dari Kanker Darah Akut

Simak Kisah Rinah, Gadis Remaja Penderita Kanker Tulang

Kanker Tulang

Kondisi Rinah Penderita Kanker Tulang

Kaki Rinah yang semulanya kepentok pintu berubah menjadi kanker tulang, hal itu tentunya bagai mimpi buruk untuk dirinya dan keluarga. Bengkak kecil akibat dari kepentok tersebut awalnya diobati oleh ibunya dengan membalurkan tumbuhan kencur,  dengan harapan agar bengkak tersebut segera hilang. Namun hingga beberapa hari setelahnya, bengkak tersebut tak kunjung menyusut dan malah semakin membesar.

Bengkak yang tak kunjung menyusut tersebut, membuat ia dibawa ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan akan tetapi ia mendapatkan surat rujukan ke Rumah Sakit untuk menjalani pemeriksaan biopsi dan MRI. Dari pemeriksaan tersebut, Rinah dinyatakan menderita Osteosarcoma atau kanker tulang.

Semakin hari paha Rinah semakin membengkak hingga ukurannya sebesar bola, keras, dan seringkali membuat Rinah mengeluh kesakitan hingga ia harus mengkonsumsi obat untuk penghilang rasa sakit tersebut. Rinah harus mengikhlaskan satu kakinya untuk diamputasi, karena sel kanker tersebut telah menyebar ke luar tulang kakinya. Lolongan kesakitan Rinah dan keadaan yang membuatnya harus kehilangan satu kakinya tent menjadi pukulan telak untuk orang tuanya.

Rinah Ingin Kembali Bersekolah

Kanker tulang yang menggerogoti tubuhnya tersebut membuat ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Melanjutkan pendidikan dan berkumpul bersama teman-teman menjadi kegiatan yang tidak bisa lagi ia lakukan seperti dulu.

Saat ini Rinah harus rutin menjalani kemoterapi setiap dua kali dalam seminggu, kontrol rutin pasca kemoterapi, dan pemeriksaan lab setiap masuk rawat inap. Tentunya rangkaian pengobatan yang harus didapatkan oleh Rinah ini sangat memberatkan untuk orang tuanya, ayah Rinah hanya berprofesi sebagai pengumpul rongsokan dengan penghasilan sehari-hari yang jauh dari kata cukup untuk bisa membiayai pengobatan Rinah.

Kanker Tulang

Rinah Penderita Kanker Tulang Bersama Ayahnya

Meskipun pengobatan Rinah sudah ditanggung oleh BPJS, namun orang tuanya masih sangat membutuhkan biaya tambahan untuk menunjang kebutuhan Rinah selama pengobatan dan biaya transportasi untuk menuju ke Rumah Sakit. Bahkan Rinah pernah menunda kemoterapi selama dua bulan karena tidak adanya biaya transport.

Di lain sisi, kebutuhan gizi Rinah juga harus diperhatikan dan ia diwajibkan untuk mengkonsumsi susu khusus, namun karena terhalang biaya orang tuanya belum bisa menyanggupinya.

Teman Peduli, yuk bantu Rinah sembuh dengan klik link ini agar ia bisa bersekolah dan bermain dengan teman-temannya kembali.

Satu donasi darimu, satu harapan kesembuhan untuk Rinah!