Halo, Teman Peduli!

Kamu pernah dengar tidak, apa itu veteran Indonesia?

Veteran adalah gelar bagi para prajurit yang pernah bertempur demi merebut atau mempertahankan kemerdekaan. Kata ini berasal dari bahasa Latin yaitu “vetus”, yang artinya tua. Artinya, veteran Indonesia adalah sosok yang dinilai punya pengalaman di bidang militer atau penegakan hukum di Indonesia.

Bulan ini adalah momen kelahiran negara kita, yaitu pada 17 Agustus 2022. Tepat tahun ini, Indonesia telah berusia 77 tahun.

Namun, bagaimana dengan nasib veteran Indonesia yang pernah turut memperjuangkan kemerdekaan negara kita? Benarkah kebutuhan mereka di masa tua belum terpenuhi dengan baik?

Yuk, simak cerita selengkapnya tentang mereka!

Macam-Macam Veteran Indonesia

veteran indonesia

Seorang veteran Indonesia sedang memasangkan pin di baju teman veteran lain. (Dok. sahabatveteran.or.id)

Mengutip Detik.com, veteran Indonesia memiliki tingkatan tertentu, bergantung pada peristiwa yang mereka alami. Ada empat tingkatan veteran Indonesia, antara lain:

1. Veteran Perang Kemerdekaan

Gelar veteran Indonesia ini diberikan kepada mereka yang berjuang pada masa kemerdekaan. Masa perjuangan mereka terhitung mulai 17 Agustus 1945-27 Desember 1949.

2. Veteran Pembela Tri Komando Rakyat (Trikora)

Gelar veteran Indonesia ini disematkan kepada para prajurit yang berperang membela Trikora, terutama yang bertempur pada rentang waktu 19 Desember 1961-1 Mei 1963.

3. Veteran Pembela Dwi Komando Rakyat (Dwikora)

Veteran Indonesia pada kelompok ini aktif berjuang pada peristiwa Dwikora. Perjuangan tersebut terhitung mulai 3 Mei 1964-11 Agustus 1966.

4. Veteran Pembela Seroja

Inilah kelompok veteran Indonesia “termuda”. Mereka berjuang saat Operasi Seroja, invasi Indonesia terhadap Timor Timur. Perjuangan mereka berlangsung sejak 21 Mei 1975-17 Juli 1976.

Baca Juga: Belajar dari Para Veteran, Simak 5 Tips Tanamkan Nasionalisme pada Anak

Sekilas Kehidupan Beberapa Veteran Indonesia

veteran indonesia

Seorang veteran sedang diperiksa kesehatannya. (Dok. sahabatveteran.or.id)

Setiap anggota veteran Indonesia berhak menerima tanda kehormatan beserta tunjangan dan hak-hak terkait. Sebut saja tunjangan veteran (bervariasi sesuai golongan), dana bantuan kesehatan, dana kehormatan, tunjangan untuk duda/janda/anak yatim, serta santunan disabilitas dan alat bantu tubuh.

Lalu, sejauh mana hak para veteran Indonesia telah terpenuhi? Mari simak beberapa cuplikan kisah para veteran Indonesia berikut ini.

Lumpuh dan Sulit Berjalan

Melansir Sindonews.com, Binul Hajar, merupakan veteran Indonesia yang pernah memperjuangkan kemerdekaan negara kita. Pria berusia 94 tahun ini kini menetap di Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.

Binul masih ingat bagaimana ia mempertaruhkan nyawa dan berperang dengan bambu runcing. Semua itu dilakukan demi membawa Indonesia merdeka. 

Namun, sejak lumpuh 14 tahun lalu, ia terus sakit-sakitan. Perhatian pemerintah pun nyaris tak ada. Sulit bagi Binul untuk mengobati penyakitnya, mengingat penghasilan hariannya pun terbatas.

Menyambung Hidup Melalui Lukisan

Di Semarang, ada veteran Indonesia bernama Trisno Yuwono. Pria berusia 77 tahun itu masih giat menyambung hidup dengan membuat lukisan realis. Lukisannya sebagian besar menceritakan perjuangan melawan tentara penjajah.

Trisno tergolong veteran “muda”. Gelar tersebut ia dapatkan atas jasanya mempertahankan Indonesia saat konfrontasi dengan Malaysia, atau Dwikora. Ia terjun ke medan pertempuran di Riau sekitar tahun 1965.

Saat ini, Trisno tinggal bersama istrinya. Melukis bagi Trisno bukan sekadar hobi, tetapi juga untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. 

Dilansir Sindonews.com, tunjangan veteran yang ia terima sekitar Rp2,6 juta. Sementara itu, lukisan potret berukuran 60 x 50 cm miliknya bisa laku terjual hingga Rp1,5 juta.

Lukisan rekam jejak sejarah bangsa karya Trisno sudah melanglang buana sampai ke negeri seberang, seperti Jepang, Australia, dan Rusia. Namun, Trisno masih gigih berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari dari rumah sederhana miliknya.

Uang Tali Asih yang Tiada

Di sisi lain, Legiun Veteran Sumatera Selatan mengeluhkan perhatian pemerintah provinsi setempat yang minim kepada para veteran pejuang.

Sindonews.com melaporkan, dahulu Pemprov masih menyantuni veteran dengan uang tali asih senilai Rp300 ribu. Namun, beberapa tahun belakangan, dana tersebut menguap begitu saja.

Namun, uang pensiun dan tunjangan masih mereka terima setiap bulan. Meskipun begitu, pengurus Legiun Veteran Sumsel tidak mempersoalkan sedikitnya bantuan tali asih tersebut. Bagi mereka, pengabdian terhadap negeri jauh lebih bernilai.

Baca Juga: Kanker Tulang Semakin Parah, Bantu Raffa Kembali Bersekolah

Tunjangan Veteran Indonesia, Cukupkah untuk Hidup?

potret salah satu veteran Indonesia

Potret seorang veteran. (Dok. sahabatveteran.or.id)

Besaran tunjangan yang diterima veteran ditentukan oleh golongan keveteranan. Meskipun begitu, perbedaan jumlah antargolongan ternyata tidaklah signifikan. 

Melansir publikasi laman Kementerian Pertahanan, negara memberikan tunjangan kepada para veteran sebesar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Ini dipengaruhi oleh golongan yang dimiliki para veteran.

Angka tersebut pun sudah mengalami kenaikan 25 persen per tahun 2019, dibandingkan tunjangan yang lama. Tunjangan umum yang diberikan sama rata senilai Rp1,75 juta, dana kehormatan sebesar Rp938 ribu, sedangkan tunjangan per bulan sesuai golongan. 

Veteran juga memperoleh hak keringanan pada beberapa hal. Misalnya, biaya transportasi milik negara, jaminan kesehatan, pembayaran PBB, perlindungan hukum, serta peristirahatan terakhir yang layak di pemakaman pahlawan.

Namun, tetap saja jumlah yang diterima veteran belum sebanding dengan perjuangan mereka untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Jadi, yuk ikut bantu menyejahterakan kembali kehidupan para veteran Indonesia!

Teman Peduli bisa menggalang dana melalui Ayobantu untuk para veteran Indonesia yang masih membutuhkan bantuan. Untuk tahu cara menggalang dana di Ayobantu, kamu bisa baca Panduan Donasi dan Penggalangan Dana di Ayobantu.com ya. Karena atas jasa mereka, kita semua bisa menghirup udara kemerdekaan hingga saat ini.

Jadi, tunggu apa lagi untuk berbuat baik?