Halo Teman Peduli.
Benjolan yang muncul di leher patut diwaspadai, tentunya kemunculan benjolan ini akan menimbulkan tanda tanya mengenai pemicunya. Benjolan di leher sering dikaitkan dengan kondisi mengkhawatirkan, misalnya kanker. Seperti yang terjadi pada bu Rokayah, sakit menahun dari benjolan di lehernya ternyata merupakan penyakit yang berbahaya, yaitu kanker nasofaring.
Apa itu kanker nasofaring?
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Dilansir dari Halodoc, kanker nasofaring merupakan penyakit yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel kanker di jaringan nasofaring. Kanker yang tumbuh di saluran pernapasan ini akan berkembang sebagai kanker ganas.
Jenis kanker ini merupakan jenis kanker yang sering terjadi, sehingga tidak boleh dianggap sepele. Tingkat keparahan penyakit ini dibedakan ke dalam beberapa stadium, tergantung pada keganasan sel kanker yang menyerang tersebut. Nasofaring adalah bagian dari tenggorokan yang terletak di belakang rongga hidung dan di balik langit mulut.
Kanker ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami gejala kesulitan berbicara, mendengar, serta bernapas. Selain berbahaya, jenis kanker ini juga cenderung sulit untuk dideteksi, sehingga para penderitanya sering terlambat mendapatkan penanganan.
Gejala Kanker Nasofaring
Gejala awal kanker ini jarang terlihat, dan sering baru disadari saat dalam kondisi yang sudah parah. Namun, kondisi ini sering kali ditandai dengan mimisan, keluar cairan dari hidung, nyeri pada wajah, sakit kepala, mati rasa pada area wajah, benjolan di leher, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan penurunan berat badan.
Penyebab Kanker Nasofaring
Penyebab pasti dari kanker ini masih belum diketahui. Tapi, kanker nasofaring memiliki kaitan dengan Epstein-barr (EBV), yaitu virus DNA yang menyebabkan infeksi akut dan infeksi laten di limfosit yang merupakan salah satu jenis sel darah putih.
Virus tersebut sering terdeteksi berada di air liur. Penularan virus terjadi melalui kontak langsung atau melalui benda yang sudah terkontaminasi sebelumnya. Virus ini diduga menginfeksi sel nasofaring sehingga menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal, selain itu kanker ini juga bisa terjadi karena adanya faktor genetik.
Risiko meningkat jika terdapat keluarga dengan riwayat kanker yang sama Selain itu, perubahan genetik pada beberapa kormosom juga terkait dengan kejadian kanker nasofaring.
Baca Juga: Infaq Pendidikan YRZI Bantu Wujudkan Mimpi Anak Disabilitas Indonesia
Pengobatan Kanker Nasofaring
Pengobatan kanker nasofaring berbeda-beda, berdasarkan riwayat penyakit, stadium kanker, letak kanker, dan kondisi pasien secara umum. Berikut ini beberapa metode pengobatan kanker nasofaring yang umumnya digunakan, yaitu:
- Radioterapi
Metode pengobatan ini dilakukan untuk mengatasi kanker nasofaring stadium awal. Prosedur pengobatan ini menggunakan sinar dengan energi tinggi, untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan sel kanker.
- Kemoterapi
Kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi biasanya dilakukan juga dengan prosedur radioterapi atau imunoterapi, agar efektivitas pengobatan berjalan maksimal.
- Pembedahan
Prosedur pembedahan dalam mengatasi kanker nasofaring jarang digunakan, karena kanker nasofaring berdekatan dengan banyak pembuluh darah dan saraf, resikonya pun tinggi. Metode pembedahan ini lebih sering digunakan untuk mengangkat kanker kelenjer getah bening di leher.
- Imunoterapi
Imunoterapi yaitu pemberian obat yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Jenis obat imunoterapi yang diresepkan oleh dokter, sesuai dengan keadaan pasien .
Kanker Nasofaring Membuat Bu Rokayah Tak Berdaya
Tahun 2021, di leher ibu Rokayah terdapat benjolan yang awalnya beliau biarkan saja, tetapi benjolan tersebut semakin lama makin membesar. Kemudian beliau beserta suami, memeriksanya ke puskesmas setempat dan mereka mendapatkan surat rujukan untuk melakukan operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, karena penyakit bu Rokayah yang rawan dan berat.
Setelah mendapatkan tindakan operasi pertama, bu Rokayah mengira penyakit tersebut telah selesai dan sembuh, tetapi tidak. Benjolan tersebut kembali membesar dan ibu Rokayah diharuskan kembali untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Baca Juga: Waspada Banjir Jakarta, Apa yang Harus Dilakukan Saat dan Setelah Air Surut?
Bantu Kesembuhan Bu Rokayah
Saat ini pengobatan bu Rokayah terpaksa terhenti, karena terkendala dari segi perekonomian keluarganya. Oleh karena itulah, saran dari dokter untuk melakukan pengobatan rutin tidak dapat dipenuhi oleh sang suami. Suaminya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan perbulan 500 sampai 700 ribu saja dan penghasilan tersebut hanya cukup untuk menutupi kebutuhan mereka sehari-hari, dan ibu Rokayah sudah lama berhenti bekerja karena sakit menahun yang ia rasakan pada lehernya.
Ironisnya, suami bu Rokayah hanya bisa memberikan air putih ketika beliau mengalami kejang-kejang, karena tidak mempunyai uang untuk membeli obat. Pengobatan bu Rokayah tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS, hanya biaya pemeriksaan saja yang ditanggung. Masih banyak biaya yang diperlukan oleh bu Rokayah seperti biaya transportasi, akomodasi, obat-obatan, kasa, salep mata, dan dana tak terduga lainnya.
Keinginan beliau untuk sembuh sangat besar, akan tetapi keinginan ini terpaksa harus dikubur ibu Rokayah, karena sudah tidak mampu lagi untuk biaya pengobatan.
Teman Peduli, yuk bantu kesembuhan bu Rokayah dan wujudkan keinginan bu Rokayah bisa hidup normal kembali dengan cara klik di sini! Satu donasi darimu, satu harapan kesembuhan bagi bu Rokayah!
Referensi:
Kanker Nasofaring – Alodokter.com (2021)
Komentar Terbaru