Memasuki era teknologi digital, kesadaran masyarakat berinvestasi makin meningkat. Kehadiran berbagai jenis investasi yang aman untuk pemula membuat kegiatan berinvestasi bisa menjangkau siapa saja.

Bahkan, modal kecil tidak menghalangi siapa pun untuk mulai berinvestasi. Maka, penting untuk mengetahui dan mengenali jenis investasi apa saja yang pas bagi investor pemula, seperti dijelaskan berikut ini. 

  • Emas

Jenis Investasi

Investasi Emas

Emas jadi jenis investasi untuk pemula yang paling mudah dipelajari. Tentu saja investasi yang dimaksud bukan emas perhiasan, tetapi emas batangan atau logam mulia. 

Berinvestasi emas terbilang sederhana, keuntungannya pun cukup menggiurkan. Nilai emas cenderung naik dan tidak mudah terkena inflasi.

Sekalipun nilai emas menurun, kondisi tersebut terjadi secara temporer. Secara bertahap, harga emas akan naik kembali. 

Meskipun begitu, nilai satu gram emas terbilang cukup tinggi. Sebagai alternatif, kamu bisa mulai berinvestasi logam mulia melalui tabungan emas dengan setoran dana bernilai kecil.

  • Reksadana

Jenis Investasi

Investasi Reksadana

Reksadana adalah sarana yang diberdayakan sebagai penghimpun dana dari pemodal untuk diinvestasikan dalam wujud portofolio efek. Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman dan profesional.

Kehadiran manajer investasi menguntungkan pemodal karena tidak perlu pusing memikirkan mana instrumen investasi yang akan didanai. Manajer investasi bertugas mengelola serta mendistribusikan investasi reksadana dari pemodal secara optimal.

Risiko investasi reksadana mulai kecil sampai menengah, tergantung jenis investasi reksadana yang diambil. Kamu bisa menyesuaikannya dengan tujuan investasi. 

Kini, dengan modal kecil kurang dari Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa menikmati profit harian dari investasi reksadana. Biasanya, reksadana seperti ini ditawarkan melalui aplikasi dompet digital dan marketplace. 

  • Deposito Berjangka

Jenis Investasi

Investasi Deposito Berjangka

Jenis investasi untuk pemula lainnya adalah deposito berjangka. Instrumen investasi ini disukai karena cenderung minim risiko, termasuk jenis simpanan pada bank, dan dijamin LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. 

Meski begitu, tingkat imbal hasil yang didapat juga tidak sebesar investasi lain. Deposito berjangka juga mempunyai rentang waktu tertentu yang telah disepakati.

Artinya, di luar waktu tersebut, deposito tidak bisa dicairkan atau diuangkan. Jika pencairan dana deposito tidak mengikuti kesepakatan, kamu bisa terkena denda atau penalti. 

  • Obligasi

Jenis Investasi

Obligasi

Berinvestasi obligasi juga sedang jadi tren di kalangan investor pemula. Pemerintah atau korporasi menerbitkan surat utang yang disebut obligasi guna menghimpun dana pinjaman. 

Setiap bulan penerbit obligasi akan membayarkan sejumlah bunga kepada pemegang surat utang. Pokok pinjaman pun akan dibayarkan sesuai jangka waktu yang sudah disepakati.

Risiko investasi obligasi terbilang rendah, tetapi imbal hasil yang diperoleh justru lebih besar ketimbang menabung atau deposito berjangka. Jenis  obligasi juga beragam sehingga memberimu alternatif berinvestasi. 

  • Peer-to-peer (P2P) Lending

Jenis Investasi

Investasi P2P

Pemilik modal kecil bisa mencoba alternatif jenis investasi peer-to-peer (P2P) lending. Investasi ini hadir dalam wujud skema pembiayaan antara investor selaku pemilik modal dan peminjam yang memerlukan modal tersebut.

Mayoritas P2P lending berlangsung dalam bentuk platform digital, serta berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Biasanya, P2P lending menjadi opsi pengajuan pinjaman dana bagi mereka yang kesulitan mengajukan kredit bank, seperti pelaku usaha kecil dan mikro. 

Dari sisi investor, P2P lending memberi alternatif berinvestasi dengan nominal kecil dan imbal hasil cukup besar. Bahkan, rata-rata pengembalian jenis investasi ini per tahun bisa lebih tinggi dibandingkan bunga deposito lho.  

Baca Juga: 3 Pendekatan Unik Donasi via Ayobantu, Ada Aset Kripto

  • Sukuk Tabungan

Jenis Investasi

Investasi Sukuk Tabungan

Serupa dengan obligasi, sukuk tabungan adalah jenis investasi surat berharga berbentuk sertifikat hak milik, atau dikenal sebagai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Surat ini dapat berupa bukti kepemilikan atas suatu aset, mulai dari jasa, benda, hingga manfaat.

Penerapan sukuk tabungan dilakukan dalam setting perekonomian syariah. Maka, penerapan sukuk sejalan dengan prinsip syariah, yaitu bebas dari spekulasi, ketidakpastian, dan riba, serta menerapkan sistem pembayaran bagi hasil. 

  • Saham

Jenis Investasi

Investasi Saham

Sebagian investor pemula biasanya enggan menyentuh jenis investasi saham. Namun, sekarang berinvestasi saham dengan modal kecil bisa dilakukan selama kamu sungguh-sungguh mempelajari dan mendalami jenis investasi ini.

Ingat selalu bahwa imbal hasil besar datang dengan risiko besar pula, seperti investasi saham. Maka, kamu dapat mengawalinya dengan modal kecil dan jangan tergoda untuk meraup keuntungan besar dalam waktu singkat. 

Cobalah untuk konsisten berinvestasi saham dengan modal kecil sambil membiasakan diri bermain saham. Bekali dirimu dengan kemauan belajar tinggi, mental yang kuat, dan tidak takut berbuat kesalahan. Lagipula, semua investor saham andal pasti memulainya dari nol kan?

Teman Peduli, demikian 7 jenis investasi yang aman untuk pemula. Masing-masing investasi tersebut bisa memberikan keuntungan di masa depan. 

Namun, tetap barengi dengan strategi investasi sehingga berinvestasi tidak hanya sekadar menyetor modal. Lakukan diversifikasi instrumen investasi agar portofolio kamu bisa berkembang. 

Satu lagi, pastikan kamu juga sudah mempunyai pengelolaan keuangan yang baik. Gunakan dana yang memang khusus dialokasikan untuk berinvestasi setelah kebutuhan sehari-hari terpenuhi.

Siap memulai investasi pertama sekarang?

Dan jangan lupa juga untuk donasi ya Teman Peduli, sisihkan sedikit uangmu untuk orang-orang yang membutuhkan di luar sana. Teman Peduli bisa berdonasi secara cepat dan mudah di Ayobantu. Satu donasi darimu, satu harapan untuk mereka!

Baca Juga: Memahami NFT dan Potensi bagi Penggunanya di Indonesia