Halo, Teman Peduli!

Teman Peduli sudah pernah bertemu dengan orang utan belum?

Biasanya, kita bisa bertemu mereka di kebun binatang. Ada yang suka jalan-jalan di dalam kandang, berguling-guling bersama teman-temannya, bergelantungan, atau bahkan “rebahan” di atas pohon.

orang utan

Gif orang utan. (Dok. tenor.com)

Teman Peduli tahu tidak, kalau orang utan berasal dari negara kita, yaitu Indonesia? Menurut World Wildlife Fund, ada dua spesies orang utan di dunia, yaitu orang utan Kalimantan dan orang utan Sumatra. Pada tahun 2017, ada spesies baru, yaitu orang utan Tapanuli.

Ciri-ciri orang utan yang khas adalah rambut panjang berwarna merah kecokelatan. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu di puncak pohon. Di sana, mereka membuat sarang, menyimpan makanan berupa buah-buahan besar.

Terancam Punah

orang utan

Gambar orang utan dan seorang anak di kebun binatang. (Dok. Envato Elements/pawopa3336)

Sayangnya, berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN), orang utan sekarang termasuk sebagai hewan berstatus critically endangered atau sangat terancam punah!

World Wildlife Fund melaporkan, 100 tahun lalu, ada lebih dari 230.000 orang utan yang hidup di seluruh Asia Tenggara. Namun, data tahun 2017 menunjukkan, orang utan Kalimantan sekarang diperkirakan tinggal 104.700 individu.

Sementara itu, jumlah orang utan Sumatra tinggal sekitar 7.500 individu. Orang utan Tapanuli menjadi spesies yang paling terancam punah, yaitu tersisa tidak lebih dari 800 individu.

Dengan menghilangnya populasi mereka sebanyak itu, para ahli percaya bahwa satwa langka tersebut bisa punah dalam waktu kurang dari 50 tahun.

Baca Juga: Belajar dari Para Veteran, Simak 5 Tips Tanamkan Nasionalisme pada Anak

Kok Bisa Terancam Punah?

Lalu, kenapa populasi orang utan bisa menurun drastis, ya?

Mengutip dari orangutan.com, dalam 30 tahun terakhir, orang utan telah kehilangan sekitar 80 persen habitatnya. Hutan hujan yang menjadi tempat hidup mereka, kini semakin lama menghilang.

Menurut Orangutan Foundation, selama tahun 1990-2010, Indonesia telah kehilangan seperlima hutannya. Bahkan, pada tahun 2022, 98 persen hutan hujan Indonesia disebut akan musnah.

Penyebab menghilangnya hutan hujan antara lain:

  • Dibukanya perkebunan kelapa sawit dan pertanian
  • Penebangan liar (sebagai akibat dari industri kelapa sawit)
  • Kebakaran hutan

Aktivitas manusia tersebut pada akhirnya membuat orang utan tidak punya tempat berteduh dan tidak bisa menemukan makanan yang mereka butuhkan di hutan. Ketika hewan langka tersebut menuju ke rumah warga, tak jarang penduduk setempat membunuh mereka agar tidak mengganggu tanaman dan rumah warga.

Kurang sedih apa lagi coba nasib mereka?

orang utan

Gambar orang utan. (Dok. Envato Elements/AlbertoCarrera)

Cara Melindungi Orang Utan dari Kepunahan

Jika Teman Peduli lihat, hutan hujan memang berada di bawah pengawasan pemerintah Indonesia, seakan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, ada tindakan-tindakan sederhana yang bisa Teman Peduli lakukan untuk menyelamatkan orang utan dari kepunahan. Apa saja itu?

1. Menerapkan Go Green

produk daur ulang untuk menyelamatkan orang utan

Produk daur ulang. (Dok. Envato Elements/AtlasComposer)

Tindakan-tindakan kecil bisa berdampak besar untuk sekitar. Kamu bisa mulai menerapkan Go Green, sesederhana mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang produk bekas.

Misalnya, kamu menggunakan alat makan dari stainless straw, bambu, atau menggunakan botol minum sendiri untuk mengurangi limbah plastik dan kertas.

2. Menggunakan Produk Berkelanjutan

Untuk mencegah lebih banyak penebangan hutan hujan secara liar, kamu juga bisa menggunakan produk yang berkelanjutan. Saat akan membeli produk dari kayu dan kertas, cari label FSC (Forest Stewardship Council) pada kemasan.

FSC merupakan lembaga sertifikasi kehutanan yang mendorong pelestarian hutan. Sehingga, produk dengan sertifikasi FSC merupakan produk yang dapat didaur ulang.

Selain itu, Teman Peduli juga perlu memilih produk minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, atau menghindari produk minyak kelapa sawit sekali pun. Biasanya, produk minyak kelapa sawit dapat ditemukan dalam minyak sayur, makanan, alat kecantikan, hingga alat mandi.

3. Menjelaskan dan Mengajak Orang Terdekat

Jika kamu telah menerapkan Go Green dan menggunakan produk berkelanjutan, mungkin akan ada orang di sekitar yang peka dan menanyakan kebiasaanmu itu. Kamu bisa menjelaskan kepada mereka tentang alasanmu menerapkan kebiasaan tersebut. Jelaskan kepada mereka, mengapa tindakan-tindakan sederhana itu bisa membantu menyelamatkan kehidupan orang utan.

Kamu juga bisa membagikan artikel atau informasi kepada teman dan keluarga tentang ancaman yang sedang dihadapi orang utan. Meskipun terdengar sepele, tindakan sederhana ini bisa memberikan dampak nyata untuk kehidupan satwa langka tersebut.

Baca Juga: Nasib Veteran Indonesia Era Sekarang, Memprihatinkan?

4. Ikut Kegiatan Kerelawanan

relawan orang utan

Ilustrasi relawan. (Dok. Envato Elements/nodar77)

Jika kamu merasa hal-hal di atas kurang cukup dan ingin terlibat langsung, kamu bisa mengikuti program kerelawanan di Kalimantan dan Sumatra.

Teman Peduli bisa mencari di Internet, lembaga, atau organisasi nonprofit yang melakukan konservasi orang utan. Cari informasi tentang lembaga atau organisasi yang membuka program kerelawanan, dan pilih tempat konservasi yang bisa kamu jangkau.

Jadi bagian sekelompok orang yang menjadikan dunia lebih baik untuk orang utan, kurang mulia apa coba?

5. Berdonasi

Berdonasi juga berdampak besar untuk membantu menyelamatkan kehidupan si satwa yang terancam punah. Kamu bisa berdonasi di campaign KRISIS IKLIM: Alam adalah Solusi di Ayobantu.com.

Campaign galang dana oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) itu bertujuan melindungi hutan, lahan gambut, termasuk ekosistem orang utan. Yuk, klik di sini untuk berdonasi dan membantu menyelamatkan mereka dari kepunahan!

6. Menggalang Dana

Ingin melakukan perubahan sendiri? Kamu bisa mengikuti jejak YKAN dengan menggalang dana untuk konservasi orang utan di Indonesia.

Sebelumnya, YKAN pernah menggalang dana dengan tema serupa bertajuk “Ayo Bantu Beri Harapan Baru untuk Pongo, Si Orang Utan.” Melalui campaign itu, YKAN ingin menyelamatkan rumah dan keluarga si Pongo dari ancaman perburuan liar dan kebakaran hutan. Galang dana tersebut telah mengumpulkan donasi sebesar Rp8.642.000.

campaign galang dana orang utan

Campaign YKAN. (Dok. Ayobantu.com)

Kamu bisa mengumpulkan lebih banyak dana untuk kegiatan konservasi orang utan di Indonesia. Dengan menggalang dana, kamu mengajak orang lain untuk turut serta menyelamatkan satwa langka tersebut dari kepunahan. Selain itu, ketika donasi terkumpul, kamu juga bisa menyalurkan donasi ke tempat konservasi secara langsung.

Untuk kamu yang ingin menggalang dana di Ayobantu.com, kamu bisa baca Panduan Donasi dan Penggalangan Dana di Ayobantu.com, ya.

Bagaimana, sudah tercerahkan belum tentang pentingnya melindungi orang utan? Sebagai sesama makhluk hidup, apalagi hewan langka yang berasal dari negara kita, yuk selamatkan orang utan dari kepunahan!

 

Referensi

5 Simple ways we can all help save orangutans and their homes – WWF Australia (2017)

7 Ways to Help Save Endangered Orangutans – Rickshaw Travel (2017)

Orangutan – World Wildlife Fund

Threats to Orangutans – Orangutan.com

Why Orangutans Are Going Extinct and What You Can Do to Stop It – Health In Harmony (2016)