Saat belajar bahasa Indonesia di bangku sekolah, Anda pasti sudah diperkenalkan dengan berbagai jenis kalimat. Berdasarkan tujuannya, kalimat ada banyak jenisnya mulai dari kalimat langsung, tidak langsung, kalimat tanya, kalimat perintah, hingga kalimat persuasif.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih jauh tentang apa itu kalimat persuasif dan bagaimana contoh penggunaannya dalam percakapan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian Kalimat Persuasif
Secara umum, kalimat persuasif adalah kalimat yang disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi orang yang diajak bicara. Ketika menyampaikan sebuah kalimat tersebut, biasanya pembicara akan mengharapkan reaksi atau respons setuju dari orang yang diajak bicara. Kalimat ini juga bisa bermakna ajakan agar audiens melakukan sesuatu seperti yang disampaikan oleh pembicara.
Penulisan dengan gaya persuasif juga kerap didefinisikan sebagai tulisan yang dibuat dengan tujuan untuk merayu atau mengajak audiens/pembaca untuk mengubah opini mereka mengenai topik yang sedang didiskusikan.
Kalimat ini memiliki sedikit kesamaan dengan kalimat perintah. Meski ada beberapa kata-kata yang bermakna perintah, yang terkandung dalam kalimat tersebut, pada dasarnya tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Kalimat ini banyak digunakan dalam industri periklanan (untuk mengajak orang membeli dan menggunakan produk yang diiklankan), orasi politik (mengajak orang yang mendengarkan untuk memiliki pendapat yang sama dengan sang orator) hingga ceramah keagamaan.
Baca Juga: 7 Etika Bisnis yang Harus Dimiliki Pengusaha
Ciri-ciri Kalimat Persuasif
Setelah memahami makna kalimat tersebut, Anda perlu memahami lebih jauh mengenai ciri-ciri dari kalimat ini. Apa saja ciri-cirinya?
- Bersifat memengaruhi, membujuk, mengajak hingga memerintah
- Tersusun dalam teks panjang dan terstruktur bisa menjadi pedoman pidato maupun ceramah
- Adanya tanda baca seru yang ditambahkan pada akhir kalimat
- Umumnya dipakai untuk kebutuhan promosi baik itu promosi produk, kegiatan hingga promosi partai politik
- Bisa berisi berbagai kata ajakan termasuk ayo, jangan, coba dan masih banyak lagi
- Dalam iklan, kalimat ini kerap disebut sebagai persuasif-provokatif
- Sering memakai alasan yang subjektif
- Kalimat ini disusun dengan kata-kata yang mudah dipahami dan menarik agar audiens bisa memahaminya dengan mudah
- Untuk meyakinkan pembaca, biasanya juga disertai dengan bukti dan fakta.
Jenis-jenis Kalimat Persuasif
Ada beberapa jenis kalimat tersebut berdasarkan tujuan penggunaannya. Jenis-jenis kalimat tersebut yang mungkin akan Anda temukan dalam keseharian antara lain adalah:
Kalimat Persuasif Advertensi
Ini adalah jenis kalimat yang paling umum. Tujuannya adalah untuk mengiklankan produk kepada publik. Kalimat iklan ini dibuat dengan rencana yang matang dan memiliki nilai kreativitas.
Kalimat Persuasif Politik
Kalimat ini digunakan untuk mengajak khalayak pada hal-hal yang sifatnya politik. Misalnya ajakan untuk memilih presiden, anggota dewan dan lain sebagainya.
Kalimat Persuasif Propaganda
Kalimat semacam ini sering diucapkan dan dibahas saat sedang melaksanakan aktivitas komunikasi. Tujuannya adalah untuk memengaruhi pemikiran serta tingkah laku orang yang mendengarkannya.
Kalimat Persuasif Edukatif
Kalimat ini dipakai oleh tenaga pendidik baik itu guru, dosen, rektor, dekan dan lain sebagainya untuk mencapai sebuah tujuan. Misalnya saja ajakan seorang dosen kepada mahasiswanya untuk sama-sama menjaga nama baik kampus dengan cara bersikap dan bertingkah laku yang baik saat menjalani aktivitas di tengah-tengah masyarakat.
Contoh Kalimat Persuasif
Jenis kalimat ini adalah jenis kalimat yang bisa digunakan untuk berbagai kondisi dan tujuan. Agar Anda lebih memahaminya, simak beberapa contoh berikut ini!
- Kalimat Persuasif dalam Iklan. “Lindungi diri Anda dan Keluarga dari Virus dengan 3M: Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak!”
- Kalimat Persuasif dalam Promosi Produk. “Sabun pencuci wajah ABC mengandung bahan aktif XYZ yang bisa membantu Anda melindungi kulit dari kekeringan dan radikal bebas. Berikan perlindungan optimal agar kulit sehat dengan pencuci wajah ABC!”
- Kalimat Persuasif dalam Kampanye Politik. “Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun memimpin Kecamatan A, Budianto siap maju untuk memimpin Kota B menjadi lebih baik!”
- Kalimat Persuasif untuk Tujuan Pendidikan. “Mahasiswa adalah agen perubahan. Gunakan ilmu, ide dan gagasan yang Anda miliki untuk memajukan lingkungan dan masyarakat.”
- Kalimat Persuasif untuk Tujuan Propaganda. “Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Karena itu, asupan air harian sangat penting untuk mencegah tubuh terhidrasi. Jauhkan diri dari dehidrasi dengan konsumsi cairan secukupnya. Dehidrasi bisa menyebabkan sejumlah masalah termasuk tekanan darah rendah, sesak napas dan hilang kesadaran.”
Contoh lain dari penggunaan kalimat ini juga bisa Anda temukan dalam ajakan atau kampanye untuk berdonasi. Ajakan untuk berdonasi bisa dilakukan secara offline (misalnya dengan turun langsung ke jalan), bisa juga dengan membuat kampanye secara online di Ayobantu.
Baca Juga: Ide Usaha Modal Kecil, Bisa Dilakukan dari Rumah!
Komentar Terbaru