Halo, Teman Peduli.

Apakah kamu sudah pernah mendengar apa itu virus Rubella? Rubella ini merupakan penyakit yang berbeda dengan campak, tetapi mereka memiliki gejala yang sama, yakni munculnya ruam kemerahan pada kulit.

Rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Rubella juga dikenal sebagai campak Jerman, yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja. 

Tapi penyakit ini juga harus lebih diwaspadai oleh wanita hamil dengan usia kehamilan belum 5 bulan. Pasalnya, virus ini memiliki potensi untuk menimbulkan sindrom rubella kongenital yang bisa berdampak pada bayi setelah kelahiran. 

Hal yang terjadi pada bayi yang terlahir dari ibu yang terkena virus ini yaitu tidak memiliki kemampuan untuk mendengar alias tuli,  matanya katarak, penyakit jantung kongenital, serta paru-paru, organ hati, hingga otaknya tidak bisa berfungsi secara normal.

Seperti yang terjadi pada Alifah, ia terlahir dari seorang ibu yang terinfeksi rubella. Ibunya Alifah terkena penyakit campak saat ia mengandung Alifah di usia kehamilan 3 bulan. Namun, ibunya tidak sadar ternyata virus tersebut berdampak buruk terhadap janin yang sedang ia kandung yaitu Alifah. 

Penyebab Rubella

Virus rubella bisa menyebar dengan sangat mudah dan biasanya melalui saluran pernapasan. Jalan penyebarannya terjadi saat pengidapnya batuk atau bersin, kemudian percikan air liurnya dengan tidak sengaja terhirup oleh orang-orang di sekitar. 

Rubella juga bisa ditularkan ketika saat kamu dan pengidapnya saling berbagi makanan atau minuman. Virus ini juga bisa menular saat kamu menyentuh beberapa bagian tubuh, seperti mata, hidung, atau mulut. Selain itu, virus ini juga dapat menyebar dari ibu hamil ke janinnya melalui aliran darah.

Masa inkubasi pengidap rubella berlangsung satu atau dua minggu sebelum timbulnya ruam atau setelah hilangnya ruam. Orang yang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya sebelum orang tersebut mengalami gejalanya.

 Baca Juga: Genap Dua Tahun, Pertumbuhan Ayobantu Naik Diatas 200 Persen

Faktor Risiko Rubella

Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang bisa terinfeksi, yaitu:

  • Kontak dengan pasien yang terinfeksi
  • Gagal mendapatkan vaksinasi
  • Tinggal di daerah padat penduduk
  • Respons imun yang buruk terhadap vaksin
  • Bekerja sebagai tenaga kesehatan

Gejala Rubella

Anak-anak yang mengidap rubella, biasanya mengalami gejala yang lebih ringan dibanding pengidap berusia dewasa. Penyakit ini memakan waktu 14 hingga 21 hari,  sejak terjadinya infeksi hingga timbulnya gejala. 

Berikut ini beberapa gejala umum rubella yang terjadi:

  • Sakit kepala.
  • Iritasi ringan pada mata.
  • Demam.
  • Hidung tersumbat.
  • Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan muncul di sekitar kulit wajah, kemudian menyebar ke badan, tangan dan kaki.
  • Rasa nyeri pada sendi.

Ketika pengidap terinfeksi, maka virus akan menyebar ke seluruh bagian tubuh hanya dalam waktu 5 hingga 7 hari.

Komplikasi Rubella

Hampir 70% perempuan yang terinfeksi virus ini mengalami radang sendi. Tapi kondisi ini jarang terjadi pada anak-anak dan pria. Dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini juga bisa menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi otak dan masalah pendarahan.

Komplikasi paling serius dari infeksinya adalah bahaya yang dapat ditimbulkannya pada janin yang sedang berkembang pada ibu hamil. Jika ibu hamil tidak divaksinasi dan terinfeksi virus ini, ia dapat mengalami keguguran, atau bayinya dapat meninggal tepat setelah lahir.

Ibu hamil juga dapat menularkan virus ke bayi yang sedang berkembang yang dapat mengembangkan cacat lahir yang serius seperti:

  • Masalah jantung
  • Kehilangan pendengaran dan penglihatan
  • Cacat intelektual
  • Kerusakan hati atau limpa

Cacat lahir yang serius lebih sering terjadi jika seorang wanita terinfeksi di awal kehamilannya, terutama pada saat trimester pertama. Cacat lahir yang parah ini disebut sebagai sindrom rubella kongenital (CRS).

Alifah Alami Cacat Lahir Karena Virus Rubella

Rubella

Alifah Alami Cacat Lahir Karena Virus Rubella

Sejak lahir Alifah sudah terkena virus rubella syndrom kongenital. Di umur 1 bulan, Alifah masuk UGD karena mengalami demam tinggi dan batuk sesak. Tak hanya itu saja, setelah dipulangkan dari rumah sakit pupil di kedua mata Alifah terdapat bercak putih. Setelah diperiksa ternyata Alifah mengidap katarak dan ia harus menjalani operasi di kedua matanya. 

Namun sebelum diputuskan untuk dioperasi, Alifah disarankan untuk memeriksa seluruh tubuhnya dan benar saja ternyata katarak yang ia derita merupakan salah satu gejala yang ditunjukkan karena virus rubella yang ia derita. 

Tak hanya mengalami katarak di kedua matanya, Alifah juga mengalami jantung bengkak dan bocor, tuli berat pada telinga kanan dan kirinya. Saat ini Alifah sudah memakai alat bantu pendengaran, tapi kata dokter kalau selama tiga bulan tak ada respon dari Alifah maka terpaksa harus melakukan implan koklea yang harganya sangat mahal, untuk satu telinga menghabiskan dana sebanyak 150 juta dan belum termasuk biaya operasinya yang tidak dicover oleh BPJS.

Untuk jantung Alifah sendiri sudah aman, Alifah sudah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta pada bulan September tahun 2020 dan saat ini hanya tinggal menebus obat-obat yang tidak dicover oleh BPJS yang harus ia konsumsi rutin di setiap bulannya.

Mata Alifah sendiri sudah mendapatkan operasi sebanyak tiga kali, saat ini masih harus check up rutin karena adanya tekanan tinggi di kedua bola mata. Selain check up rutin, mata Alifah juga diobati dengan tiga macam obat tetes yang berbeda.

Alifah Derita Rubella dan Juga Gizi Buruk

Tak hanya itu saja, Alifah juga mengalami gizi buruk. Berat badan Alifah sangat susah naik tak seperti anak-anak sebayanya. Alifah harus minum susu formula dan makanan yang bergizi tinggi yang harganya sangat mahal untuk keluarganya Alifah, namun bagaimana susu dan makanan bergizi tersebut berhasil membuat berat badan Alifah sedikit demi sedikit naik dan gizinya mulai terpenuhi.

Alifah Butuh Uluran Tangan

Rubella

Alifah Butuh Uluran Tangan

Ayah Alifah hanya bekerja sebagai tukang jahit dengan penghasilan yang tidak menentu setiap minggunya dan pekerjaan beliau juga sering terganggu karena harus bolak balik rumah sakit. Berat rasanya untuk ayah Alifah memenuhi kebutuhan Alifah, mulai dari membeli makanan bergizi dan susu formula setiap minggunya, serta kebutuhan Alifah seperti pampers, obat-obatan, dan lainnya. Belum lagi untuk membayar kontrakan di setiap bulannya dan memenuhi kebutuhan harian keluarga.

Kak, yuk bantu Alifah untuk sembuh agar bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya di sini ya kak. 

Satu donasi dari kakak, satu harapan untuk Alifah bisa sembuh!

Baca Juga: Panen Pahala Jariyah, Berikan Alat Shalat Terbaik untuk Kaum Dhuafa