Tips berbagi adalah hal yang perlu diketahui oleh para orang tua. Termasuk mereka yang memiliki anak usia prasekolah. Pasalnya usia ini adalah masa transisi yang penting. Apa yang Anda ajarkan pada anak di usia prasekolah akan membentuk kepribadiannya saat di sekolah nanti.

Anda mungkin menyadari bahwa balita cenderung enggan berbagi mainan atau buku kesukaannya pada teman mainnya. Tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang biasa pada anak. Pada usia ini, anak lebih suka main bersama-sama dengan temannya tanpa harus membagi mainan miliknya. Ini karena anak masih belajar tentang bagaimana cara berinteraksi secara sosial.

Untuk memudahkan Anda mengajarkan kebiasaan baik seperti berbagi pada anak, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Kapan Anak Mulai Bisa Diajari Berbagi?

Berbagi

Kapan Anak Mulai Bisa Diajari Berbagi?

Di usia prasekolah, anak masih belum memahami sepenuhnya tentang apa itu berbagi. Membagi makanan atau mainan yang mereka miliki bukan sesuatu yang muncul secara alami sejak anak masih kecil.

Memasuki usia 3-4 tahun, anak perlahan mulai mengembangkan rasa empati dan mereka mulai paham bahwa mereka harus bergantian dengan orang lain untuk melakukan sesuatu (misalnya untuk memainkan sebuah permainan). Namun, mereka belum cukup matang dalam mengelola emosi. Bagi anak-anak, dunia mereka adalah tentang dirinya sendiri sehingga mereka cenderung tidak sabar atau merasa kesal ketika ada orang lain yang menghalangi apa yang mereka inginkan.

Mengharapkan anak usia prasekolah untuk memahami bagaimana cara kerja sharing adalah hal yang tidak realistis. Namun jika diberi contoh yang tepat, mereka pasti akan mengikuti.

Bagaimana Cara Mengajari Anak Prasekolah untuk Berbagi?

Seperti halnya skill lain yang dimiliki oleh anak prasekolah, mereka juga membutuhkan waktu untuk belajar tentang konsep ini. Karena itu, mereka butuh support yang konsisten dan dukungan dari orang di sekelilingnya. Simak beberapa tips berikut ini!

Beri Contoh

Berbagi

Beri Anak Contoh Berbagi

Salah satu cara termudah untuk mengajari anak adalah dengan memberi contoh. Pasalnya, anak adalah seorang peniru. Apa yang Anda lakukan akan mereka jadikan contoh.

Oleh sebab itu, jangan memaksa anak untuk berbagi karena itu tidak ada gunanya. Alih-alih, ciptakan lingkungan yang mendorong mereka untuk melakukan itu. Mereka akan belajar dari apa yang mereka lihat di rumah. Dengan memberikan contoh kemurahan hati pada orang-orang di sekeliling Anda, anak akan belajar untuk melakukan hal yang sama.

Mengajarkan Berbagi Lewat Permainan

Berbagi

Mengajarkan Berbagi Lewat Permainan

Waktu paling baik untuk mengajari anak dengan cara yang menyenangkan adalah saat mereka sedang bermain. Ajak anak memainkan permainan berbagi yang mendorongnya untuk berbagi dan bergiliran.

Libatkan anak dalam aktivitas seperti seni dan membuat kerajinan, berkebun dan lain sebagainya yang melibatkan pembagian sumber daya. Alih-alih meminta mereka bermainan permainan yang kompetitif, mintalah anak berpartisipasi dalam permainan yang mengharuskan mereka berkolaborasi atau bekerja sama dengan anak lain.

Bicaralah dengan Anak Anda

Berbagi

Bicaralah dengan Anak Anda

Bicarakan dengan si kecil kenapa hal itu adalah hal yang penting. Bantu anak-anak Anda mendapat pemahaman tentang betapa senangnya teman-teman mereka jika bisa saling berbagi atau melakukan dan memainkan sesuatu bersama-sama. 

Jangan lupa juga untuk mendengarkan pendapat anak. Memastikan bahwa mereka memahami dengan baik esensi dari hal itu penting agar mereka tidak merasa dipaksa atau dicurangi dengan hal ini.

Puji Kebaikan Anak

Berbagi

Puji Kebaikan Anak

Ketika anak mulai menerapkan kebiasaan berbagi, jangan lupa berikan pujian padanya. Sekecil apa pun yang mereka lakukan, memuji akan menciptakan emosi positif yang pada akhirnya akan menstimulasi anak untuk melakukan hal yang sama lagi di masa depan.

Jangan Hukum Anak Jika Mereka Tidak Mau Berbagi

Berbagi

Jangan Hukum Anak Jika Mereka Tidak Mau Berbagi

Berbagi adalah sesuatu yang harus dipelajari. Karena itu, penting bagi para orang tua mengajarkannya dengan cara yang positif. Menunjukkan keegoisan anak saat mereka mulai belajar akan hal itu atau memaksa mereka untuk melakukannya akan memiliki konsekuensi yang negatif. Ini akan menabur benih kebencian dalam diri anak alih-alih membuat mereka jadi murah hati.

Cobalah bersikap lembut pada anak saat mereka menolak untuk melakukannya. Penting untuk diingat bahwa penguatan positif yang diberikan dalam skenario ini harus fokus pada item yang dibagikan, bukan pada tindakannya.

Atur Waktu Kapan Harus Berbagi

Berbagi

Atur Waktu Kapan Harus Berbagi

Tetapkan waktu tentang kapan anak harus melakukannya. Ini menjadi cara yang efektif bagi anak untuk lebih disiplin. Tetapkan waktu dan beritahu mereka kapan mereka bisa terus memegang mainan mereka. Ketika waktunya habis, mereka harus memberikannya pada teman atau orang lain di sekitar mereka.

Selain sharing dan belajar untuk itu, metode ini akan mengajarkan pelajaran berharga pada anak tentang pentingnya kerja sama, bergiliran dan berkompromi. 

Ketika anak sudah mulai memahami konsepnya, Anda sudah bisa mengajarkan hal lain seperti berdonasi untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Salah satunya adalah mengajak anak untuk berbuat baik lewat Ayobantu untuk membantu berbagai kampanye yang ada. Yuk, ajarkan anak untuk berbuat baik dengan cara yang positif!

Baca Juga: Tips Disiplin Investasi Agar Tujuan Keuangan Segera Tercapai