Halo, Teman Peduli.
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah anxiety. Sebenarnya apa itu anxiety? Bagaimana gejalanya dan cara mengatasinya?
Simak ulasan di bawah ini ya Teman Peduli!
Apa itu Anxiety?
Dilansir dari Alodokter.com, anxiety merupakan rasa cemas dan merupakan hal yang normal dirasakan pada saat seseorang menghadapi situasi, kondisi atau mendengar suatu informasi yang membuatnya takut dan khawatir. Meskipun merupakan hal yang normal, anxiety patut diwaspadai jika timbul tanpa sebab dan sulit untuk dikontrol, karena bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan dan anxiety merupakan dua hal yang berbeda. Rasa cemas normal terjadi, karena masih bisa dikontrol dan akan perlahan hilang setelah pemicu munculnya rasa cemas tersebut telah teratasi. Sedangkan rasa cemas yang berlarut, menetap, tidak bisa dikontrol, dan bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disebut dengan gangguan kecemasan atau yang bisa disebut juga dengan anxiety disorder.
Baca Juga: Rasyid Penderita Kelainan Genetik Langka Sindrom Apert Butuh Bantuan
Gejala Anxiety
Setiap orang pasti merasakan cemas saat menghadapi atau berada dalam situasi dan kondisi yang dirasa dapat mengancam dan menakuti dirinya. Seperti maju berbicara di depan orang banyak, berada di lingkungan baru, berinteraksi dengan orang-orang asing, dan lain-lain.
Timbulnya rasa cemas ketika harus berada di situasi atau kondisi yang dirasa bisa menimbulkan stress merupakan hal yang lumrah dan normal terjadi. Orang yang cemas umumnya akan merasakan gejala-gejala berikut:
- Gugup, gelisah, dan tegang
- Detak jantung berdebar cepat
- Napas tak beraturan
- Gemetaran
- Sulit tidur
- Keringat berlebih
- Tubuh terasa lemas
- Tidak fokus
- Adanya perasaan ketakutan akan terkena suatu masalah besar setelahnya
Cemas bukanlah suatu hal yang buruk jika dilihat dari sisi positifnya. Dengan pikiran positif, kecemasan yang muncul bisa dijadikan motivasi ataupun dorongan untuk mengatasi pemicu kecemasan tersebut.
Misalnya, ketika akan menghadapi ujian akhir di sekolah, rasa cemas dengan pencapaian nilai yang didapatkan bisa membuatmu termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh jauh hari sebelum ujian tersebut dimulai.
Hal yang patut diwaspadai yaitu ketika rasa cemas yang muncul tetap ada dan tidak kunjung hilang, sedangkan faktor pemicunya sudah hilang, dan perasaan cemas yang muncul tanpa sebab, serta sudah mengganggu aktivitas harian. Maka, hal ini patut Teman Peduli curigai adanya gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Gejala gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang dirasakan tiap orang akan berbeda-beda, tergantung dengan jenis gangguan kecemasan yang dialami. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog atau psikiater. Barulah bisa diketahui apakah gangguan kecemasan yang dirasakan merupakan tergolong hal yang wajar atau disebabkan oleh gangguan mental.
Cara Mengatasi Anxiety
Berikut beberapa cara yang dapat Teman Peduli lakukan untuk mencegah dan meredakan perasaan cemas:
- Istirahat yang cukup
- Mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
- Mengurangi stress dengan cara relaksasi, misalnya meditasi dan yoga
- Melakukan aktivitas fisik dan olahraga dengan teratur
- Berbagi cerita dan keluh kesah dengan seseorang yang dipercaya
- Rajin berbagi dengan orang di sekitar atau bersedekah. Dari kacamata Islam, rasa cemas dapat diminimalisir dengan bersedekah. Bersedekah bisa Teman Peduli lakukan dengan mudah dan praktis melalui platform donasi online ayobantu.com. Dengan berdonasi online di ayobantu.com, Teman Peduli telah banyak membantu orang-orang yang sedang membutuhkan uluran tangan.
Apabila cara-cara tersebut sudah Teman Peduli lakukan dan faktor pemicu anxiety sudah teratasi, namun perasaan cemas masih ada dan belum kunjung hilang, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan psikiater. Untuk mendiagnosanya, menentukan penyebab dan jenisnya, psikiater akan melakukan pemeriksaan psikologis.
Anxiety yang timbul karena gangguan kecemasan, lama kelamaan akan berpotensi untuk membuat penderitanya merasa depresi, ingin mengakhiri hidup, hingga menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau meminum minuman yang beralkohol.Oleh karena itu, jika Teman Peduli mengalami rasa cemas yang berlarut dan berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan psikiater untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Jangan self-diagnosed, karena akan berdampak terhadap kesehatan mental sendiri dan akan membuat kecemasan akan bertambah dan semakin berlarut. Self-diagnosed akan sangat membahayakan kesehatan diri apabila salah dalam mengambil metode pengobatan dan salah dalam mengonsumsi obat-obatan.
Baca Juga: Sedekah Baik untuk Kesehatan Mental, Ini 4 Buktinya!
Komentar Terbaru