Penyakit HIV merupakan salah satu penyakit akut yang ditakuti oleh banyak orang. Penderita HIV sering dikucilkan karena dianggap mudah menular. Di tengah masyarakat banyak isu mengenai penyakit HIV yang berkembang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Isu-isu tersebut menjadi salah satu latar belakang mengapa penderita HIV kerap kali dikucilkan dan didiskriminasi oleh lingkungan sekitar. Diskriminasi dan stigma negatif oleh masyarakat terhadap penderitanya dikarenakan ketidaktahuan masyarakat mengenai informasi penyakit tersebut dengan benar dan lengkap, khususnya dalam mekanisme penularan, kelompok orang beresiko tertular, dan bagaimana cara pencegahannya. Stigma dan diskriminasi yang terjadi ini menjadi penghalang terbesar dalam pencegahan penularan dan pengobatannya.

Penolakan yang terjadi di berbagai lingkup kegiatan masyarakat seperti dunia pendidikan, dunia kerja, dan layanan kesehatan merupakan bentuk stigma dan diskriminasi yang banyak terjadi. Stigma terhadap penderita memiliki dampak yang besar bagi program pencegahan dan penanggulangannya sendiri, termasuk kualitas hidup penderita. 

Orang yang beresiko merasa takut untuk melakukan tes HIV, karena apabila hasilnya reaktif mereka akan dikucilkan. Penderita yang positif juga merasa takut untuk mengungkapkan statusnya dan memutuskan untuk menunda menjalani pengobatan saat menderita sakit, hal ini akan berdampak pada semakin menurunnya tingkat kesehatan penderita dan penularan yang tidak bisa dikendalikan nantinya. Dampak stigma dan diskriminasi pada perempuan penderita HIV yaitu ibu hamil akan lebih besar, ketika mereka tidak mau berobat untuk mencegah terjadinya penularan kepada si bayi.

Supaya Teman Peduli tidak lagi keliru, simak penjelasan mengenai penyakit HIV berikut ya!

Pengertian HIV

HIV

Pengertian HIV

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya yaitu pada sel darah putih yang disebut dengan sel CD4. Sehingga HIV akan melemahkan tubuh manusia terhadap infeksi oportunistik, seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, dan tuberkulosis (TB). Tak hanya itu, virus ini juga dapat merusak perlindungan sel kanker.

Serangan virus yang serius akan menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS bisa disebut juga sebagai HIV stadium 3 dengan kondisi dan gejala yang lebih kompleks.

Siapa Saja yang Rentan Terkena HIV?

HIV merupakan penyakit yang penularannya melalui cairan tubuh seperti darah, Air Susu Ibu (ASI), dan cairan yang dihasilkan dari organ reproduksi. Umumnya terjadi karena adanya aktivitas seksual (homoseksual dan heteroseksual tanpa memakai kondom), penggunaan jarum suntik secara berulang dan bergantian, serta kehamilan dan ibu menyusui.

Baca Juga: Panen Pahala Jariyah, Berikan Alat Shalat Terbaik untuk Kaum Dhuafa

Gejala HIV Secara Umum

Gejala awal masuknya virus ini ke dalam tubuh sama dengan penyakit flu dalam waktu 2 – 4 minggu. Gejala yang dirasakan sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada tubuh
  • Sakit tenggorokan disertai sariawan pada mulut
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Batuk 
  • Diare
  • Penurunan berat badan secara drastis tanpa perubahan pola hidup
  • Keringat berlebihan di malam hari

Jika tanda-tanda tersebut mulai Anda rasakan, silahkan cek dan konsultasikan pada dokter

Tahap-Tahap HIV

HIV memiliki tiga tahapan yang ditandai dengan berbagai gejala, dari yang ringan hingga parah. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

  • Infeksi HIV Akut

Tahap ini ditandai dengan gejala awal yang umumnya dirasakan oleh penderita seperti sakit kepala, demam, flu, dan muncul ruam. Hingga pada akhirnya virus mulai menghancurkan sel darah putih dan melawan imunitas tubuh.

Pada fase ini, tingkat virus dalam darah juga sangat tinggi dengan risiko penularan yang cukup besar. Untuk para penderita yang berada di fase ini, penanganan seperti Antiretroviral (ARV) sangat direkomendasikan agar penderita dapat mengurangi risiko penularan.

  • Infeksi HIV Kronis

Pada fase ini, perkembangbiakkan virus pada penderita rendah dan tanpa gejala. Pada fase ini penderita harus ditindak dengan terapi Antiretroviral (ARV), jika tidak infeksi virus akan terus tumbuh dan berkembang hingga 10 tahun ke depan.  Meskipun fase ini tidak menimbulkan gejala, jangan dianggap remeh ya!

Dengan terapi ARV pada fase ini, penderita mampu mempertahankan risiko penularan virus yang rendah, meskipun melakukan aktivitas seksual kepada individu yang negatif HIV.

  • AIDS

AIDS merupakan fase HIV yang paling parah, di mana kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan infeksi, bakteri, dan kanker. Jumlah sel CD4 pada tubuh penderita AIDS terjadi penurunan hingga 200 sel/mm3, sedangkan jumlah CD4 pada tubuh orang yang sehat kisaran 500 – 1600 sel/mm3.

Penderita pada fase ini harus segera diobati, maka harapan hidupnya hanya 3 tahun sejak penderita dinyatakan positif AIDS, karena menyerang imunitas dengan sangat cepat.

Pencegahan HIV

HIV merupakan penyakit yang mematikan, jika tidak diatasi dengan cepat, baik, dan rutin. Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit mematikan ini, di antaranya:

  • Tidak melakukan hubungan seks berisiko, seperti berganti-ganti pasangan dengan tidak menggunakan kondom.
  • Setia dengan pasangan.
  • Jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian. Jarum suntik harus digunakan dalam keadaan steril dan hanya untuk sekali pakai.
  • Mencari informasi mengenai HIV dengan tepat dan benar dari sumber yang terpercaya dan kompeten di sana.

Pengobatan HIV

Meskipun kemungkinan untuk sembuh dan bersih dari virus ini sangat kecil, pengobatan yang ditempuh dapat menyelamatkan hidup penderita menjadi lebih panjang. Obat yang ditemukan untuk terapi virus ini yaitu Antiretroviral (ARV). Fungsi dari obat ini yaitu untuk menghambat pertumbuhan virus, agar penderita tidak terkena infeksi oportunistik, dan bisa tetap produktif seperti orang normal lainnya. 

Fakta Tentang HIV

Banyak isu mengenai HIV yang disebarkan tidak sesuai dengan faktanya, sehingga menimbulkan stigma negatif di tengah masyarakat. Penderita sering sekali dikucilkan dan mengalami diskriminasi karena masyarakat takut terjadinya penularan. Berikut fakta mengenai virus ini:

  • Air liur dan sentuhan kulit tidak menularkan virus 
  • Tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
  • Virus dapat ditekan pertumbuhannya dengan rutin konsumsi obat ARV
  • Tanda penyakit ini sulit terlihat, diperlukan tes laboratorium untuk membuktikannya
  • Penderita bisa tetap punya keturunan

Saat ini masih sedikit masyarakat yang tahu dengan fakta-fakta terkait dengan penyakit ini. Mitos-mitos di masyarakat memunculkan stigma negatif dan diskriminasi terhadap penderita, yang akan berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental penderita. 

Semakin tinggi stigma diri, semakin rendah penerimaan penderita terhadap diri sendiri. Mereka jadi menghentikan pengobatan, bahkan berakhir pada fase AIDS hingga kematian. Berangkat dari keprihatinan tersebut Hyvee mengambil peran dalam mengembalikan penerimaan dan kepercayaan diri penderita melalui Dharma Project.

Dharma Project Bersama ODHA

HIV

Dharma Project Bersama ODHA

Tujuan dijalankannya project ini yaitu agar stigma diri penderita menurun dan menerima diri, kembali patuh mengkonsumsi obat ARV, dan memiliki pola hidup yang sehat secara fisik maupun mental. Program ini dilakukan melalui peer group support, 1 on 1 counseling, meditasi, journaling, dan role model discussion.

Hyvee sudah menjalankan Dharma Project sejak tahun 2022. Sejak itu terdapat penurunan citra diri negatif penderita sebesar 21% dan kenaikan kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat ARV sebesar 18%. Di balik keberhasilan tersebut, Dharma Project sedang mengalami kendala terkait pendanaan dan project ini terancam untuk tidak dilanjutkan karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.

Teman Peduli, yuk bantu Dharma Project untuk terus bisa menjalankan misi mulia ini dengan cara klik di sini, agar semakin banyak saudara-saudara penderita yang sedang terpuruk atau bahkan berencana mengakhiri hidup terbantu dengan uluran tangan yang kita berikan.

Satu donasi darimu, satu tambahan hari untuk mereka menjalankan kehidupan seperti orang-orang sehat lainnya!

Baca Juga: 10 Amalan Ringan dengan Pahala Besar, Sudah Lakukan Ini?