Halo, Teman Peduli.
Kecelakaan lalu lintas tidak hanya berdampak secara fisik saja, seperti kecacatan permanen, kematian, benturan, kerusakan sensor gerak, luka bakar, dan lain-lain, tapi kecelakaan lalu lintas juga berdampak kepada psikologis korban. Dampak psikologis kecelakaan lalu lintas yaitu dampak secara emosional atau psikis yang menyertai dampak fisik dalam suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas. Dampak psikologis ini akan membuat sang korban membutuhkan pertolongan untuk mengatasi trauma psikis yang ia hadapi.
Dampak psikologis bisa terpengaruh atau tidak terpengaruh dari dampak fisik yang didapat akibat kecelakaan lalu lintas. Dampak psikologis yang sering dijumpai pasca kecelakaan lalu lintas seperti gangguan perilaku sedih, gangguan perilaku marah, gangguan perilaku panik, gangguan perilaku kacau, dan gangguan perilaku trauma.
Dampak psikologis pasca kecelakaan ditandai dengan berbagai macam indikasi diantaranya, pengulangan memori atau ingatan tentang peristiwa kecelakaan, mimpi buruk tentang kecelakaan, dan menghindari apapun yang dapat mengingatkan korban pada peristiwa kecelakaan tersebut.
Kecelakaan lalu lintas, terutama yang menimbulkan luka berat kemungkinan dapat membekas secara mendalam dalam pikiran serta perasaan korban. Di samping itu, korban mungkin juga akan mengalami trauma. Emosi korban kecelakaan lalu lintas terguncang ketika mendengar benturan yang keras, merasakan seluruh tubuhnya sakit, apalagi ketika melihat luka fisik yang dialami, melihat korban lain meninggal atau mengalami luka fisik yang berat, membuat suasana menjadi menakutkan.
Hal ini membuat korban panik dan ketakutan, semua peristiwa tersebut dapat terekam dalam otak, kengerian pun dapat terekam dan trauma dapat terus berulang. Otak akan mengartikan dan menerjemahkan peristiwa kecelakaan, kemudian menetapkan respon. Otak mengartikan dan mempersepsikan pengalaman traumatik dan memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dapat menimbulkan rasa aman dan stres.
Korban kecelakaan lalu lintas yang memberi makna negatif pada peristiwa kecelakaan yang dialaminya akan sulit untuk memahami dan menerima kenyataan buruk yang telah terjadi.
Stres yang berlarut akan menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, dan gelisah. Kecemasan yang berlarut dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi hidup, dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa sebagai dampak psikologis setelah kecelakaan.
Seperti yang terjadi pada Anggi, remaja yang kehilangan kesempatan untuk mengejar masa depan akibat dampak fisik dan dampak psikologis yang ia rasakan pasca kecelakaan lalu lintas. Simak kisahnya berikut ya, Teman Peduli!
Tidak Bisa Berjalan dan Alami Dampak Psikologis Paca Kecelakaan
Anggi adalah anak remaja berusia 14 tahun yang keceriaannya diambil paksa karena kecelakaan yang ia alami. Kaki Anggi terlindas mobil tronton 10 bulan lalu yang membuatnya hingga saat ini tidak bisa jalan kembali. Keadaan yang ia alami sangat fatal, jangankan untuk berjalan untuk menggerakkan jari-jari kakipun ia tak bisa.
Pasca kecelakaan, Anggi sering merasakan sakit di kakinya hampir setiap hari dan bahkan rasa sakit ini membuatnya tidak bisa tidur menutup mata di malam hari. Bahkan sekarang tulang di kaki Anggi mengalami infeksi, karena perban yang tidak diganti-ganti selama sebulan. Infeksi ini mengeluarkan bau yang menyengat dan keluarganya hanya mampu memberikan pengobatan seadanya, karena ekonomi keluarga yang tidak mumpuni untuk membiayai pengobatannya.
Bahkan saat ini, Anggi harus minum obat penenang dari dokter jiwa karena ia mengalami gangguan pada jiwanya. Anggi suka tertawa dan berbicara sendiri tanpa sebab. Hal ini tentu menjadi pukulan bertubi bagi keluarga Anggi, tak hanya dampak fisik yang ia dapatkan, tetapi ia juga mengalami dampak psikis sekaligus.
Gangguan mental pasca kecelakaan yang dialami oleh Anggi ini membuatnya harus menjalankan terapi mental secara rutin. Tak hanya biaya untuk mengobati fisik Anggi, tapi keluarga juga membutuhkan biaya tambahan untuk mengobati mental Anggi yang terganggu pasca kecelalaan lalu lintas yang ia alami.
Anggi, Remaja Malang yang Butuh Uluran Tangan
Semenjak kecelakaan lalu lintas yang Anggi alami 10 bulan lalu hingga saat ini, membuatnya hanya bisa beristirahat total di rumah dan tidak bisa bersekolah. Anggi membutuhkan pengobatan untuk fisik dan psikisnya yang tentunya membutuhkan dana dengan nominal besar. Untuk makan sehari-hari saja keluarga Anggi mengalami kesulitan, apalagi untuk membiayai pengobatannya.
Saat ini Anggi membutuhkan perban, betadine, alkohol, dan alat kesehatan lainnya belum lagi harus kontrol ke dokter untuk mengobatai fisik dan psikisnya. Terkadang Anggi tidak pergi kontrol ke dokter karena orang tuanya tidak mempunyai uang dana.
Ayah Anggi hanya bekerja sebagai tukang bungkus cemilan baso goreng dengan upah pas-pasan yang pendapatan perminggunya sebesar 200 ribu dan masih dipotong lagi senilai 50 ribu, karena Ayahnya meminjam uang untuk biaya rumah sakit Anggi.
Orang tua Anggi sangat berharap ia bisa sembuh kembali agar bisa mengejar cita-citanya untuk menjadi anak sukses.
Teman Peduli, yuk bantu Anggi dengan cara klik di sini untuk bisa kembali berjalan dan sembuhkan gangguan mental yang ia alami.
Satu donasi darimu, satu harapan untuk kesembuhan Anggi!
Baca Juga: Infaq Pendidikan YRZI Bantu Wujudkan Mimpi Anak Disabilitas Indonesia
Komentar Terbaru