Halo, Teman Peduli!
Siapa yang setuju, kalau kesehatan mahal harganya? Apalagi, jika yang diderita adalah penyakit berat.
Itulah yang dialami anak-anak kaum dhuafa yang berobat dan dirawat di RSCM Kiara, Jakarta. Rata-rata, mereka yang dirujuk ke RSCM Kiara mengalami penyakit berat.
Pasien anak kaum dhuafa adalah anak-anak yang sedang berjuang melawan penyakit, tetapi keluarga mereka tidak mampu untuk membiayai kesembuhan sang buah hati. Sehingga, mereka perlu mendapatkan bantuan dari tenaga kesehata hingga organisasi nirlaba dan independen.
Yayasan Pasien Anak Indonesia (YPAI) menjadi salah satu pihak yang bertekad mendorong kesembuhan pasien anak kaum dhuafa. Bagaimana perjuangan YPAI membantu pengobatan dan perawatan pasien anak kaum dhuafa? Yuk, simak ceritanya.
Awal Mula Kepedulian YPAI terhadap Pasien Anak Kaum Dhuafa
Hadirnya Yayasan Pasien Anak Indonesia (YPAI) berawal dari sesama orang tua pasien anak yang menderita penyakit berat. Pendiri YPAI, Syaihul Hady, memiliki anak pengidap gagal ginjal. Oleh karena itu, Pendiri Yayasan Ginjal Indonesia (YAGIN) tersebut telah memiliki rasa empati yang dalam terhadap pasien anak.
Banyak pasien anak kaum dhuafa yang harus bolak-balik ke RSCM Kiara. Padahal, tempat tinggal mereka jauh dari RSCM. Bahkan, ada juga yang berasal dari luar kota. Namun, kondisi sang anak membuat keluarga pasien harus pergi ke RSCM, setidaknya seminggu sekali.
Sekalipun biaya berobat sudah ditanggung BPJS, keluarga pasien tetap kesulitan mencari dana tambahan untuk biaya transportasi dan makan sehari-hari. Sebagian besar dari mereka tidak punya penghasilan tetap.
Terkadang, ada orang tua yang terpaksa tidak bekerja demi mendampingi sang anak berobat. Proses administrasi dan pengobatan yang bisa menghabiskan waktu sehari, membuat orang tua pasien memiliki uang harian yang sangat terbatas dan tidak bisa bebas bergerak untuk bekerja.
Hal itulah yang menginisiasi berdirinya YPAI pada 8 Maret 2022. Melalui YPAI, Syaihul menggagas program “Peduli Pasien Dhuafa”.
“Peduli Pasien Dhuafa” merupakan bantuan kepada pasien anak berupa akomodasi, pendampingan, transportasi, dan edukasi. Program ini memberikan harapan bagi para orang tua pasien anak kaum dhuafa di seluruh Indonesia.
Dalam situs resminya, YPAI yakin setiap pasien anak memiliki hak untuk memperoleh perawatan dan pengobatan yang layak. Dengan adanya program ini, pasien anak bisa menikmati pelayanan yang adil, merata, serta optimal selama proses penyembuhan.
Baca Juga: Kisah Hadi Tombro, Memajukan Pendidikan Anak di Papua Melalui Hobi Bersepeda
Program Yayasan Pasien Anak Indonesia
Saat ini, Yayasan Pasien Anak Indonesia (YPAI) melaksanakan dua program besar yang menyasar keluarga pasien anak kaum dhuafa. Dua program tersebut antara lain:
Edukasi Keluarga Pasien
YPAI memberikan edukasi kepada keluarga pasien anak kaum dhuafa, dengan tiga kegiatan:
- Edukasi Rutin
Edukasi tentang cara merawat, menjaga, serta memperlakukan anak yang menderita sakit berkepanjangan dalam keluarga. Program ini diselenggarakan secara online dan offline setiap bulan.
- Perawatan Eksklusif
Memberikan perawatan khusus kepada pasien di rumah secara pribadi. YPAI bermitra dengan tenaga perawat profesional untuk melakukan perawatan sesuai permintaan dan persetujuan keluarga pasien. Pasien anak kaum dhuafa bisa mendapatkan perawatan secara gratis.
- Seminar Umum
Berupa seminar atau workshop yang dapat diikuti keluarga pasien anak dan terbuka untuk umum. Kegiatan ini diselenggarakan sekitar satu hingga dua kali setiap bulan.
Bantuan Pasien Anak Kaum Dhuafa
YPAI memberikan bantuan selama penyembuhan pasien anak kaum dhuafa, berupa:
- Bantuan Alat Kesehatan
Pemberian bantuan ini menyesuaikan dengan kebutuhan pasien, seperti kursi roda, tensimeter, dan tabung oksigen.
- Bantuan Obat serta Kebutuhan Lain
Pemberian bantuan juga menyesuaikan dengan kebutuhan pasien, seperti berupa obat-obatan, popok sekali pakai, vitamin, underpad, dan kebutuhan sejenis.
- Pendampingan saat Berobat dan Penggalangan Dana
Pelaksanaan kegiatan ini juga menyesuaikan dengan permintaan pendampingan dari keluarga pasien, khususnya mengurus hal-hal administratif saat berobat. Sementara itu, penggalangan dana dilakukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien dari keluarga kaum dhuafa.
- Bantuan Akomodasi dan Transportasi
Bantuan diberikan secara berkala untuk pasien anak kaum dhuafa, berupa makanan atau uang tunai sebagai bekal saat rawat jalan maupun rawat inap.
Baca Juga: Jalani Pengobatan ALL Leukemia, Yuk Semangati Nina agar Bisa Sekolah Lagi
Bantu Pasien Anak Kaum Dhuafa Melalui YPAI
Kini, YPAI secara aktif mendampingi 75 pasien anak kaum dhuafa berpenyakit berat untuk berobat di RSCM Kiara. Mereka menjadi binaan YPAI selama satu tahun, sehingga berhak menerima bantuan transportasi dan bekal makanan-minuman saat kontrol rutin ke rumah sakit.
Selama ini, pendanaan YPAI berasal dari pengumpulan dana sesama teman atau mengontak donatur secara personal, baik lewat media sosial atau telepon. Karena keterbatasan sumber dana, YPAI ingin menggalang lebih banyak dana untuk mendukung kelancaran proses pengobatan dan perawatan para pasien anak.
Program “Bantuan Pasien Dhuafa” dilakukan untuk meringankan beban orang tua dalam mendampingi sang anak berobat. Dengan bantuan ini, sang anak bisa tetap kontrol rutin mengikuti anjuran dokter.
Jika dana tidak tersedia, keluarga anak kaum dhuafa lebih memilih untuk memberhentikan pengobatan anak mereka. Pasalnya, uang mereka saja tidak cukup mencukupi untuk membiayai transportasi dan akomodasi ke rumah sakit, apalagi untuk pengobatan dan perawatan sang anak. Sementara itu, total bantuan untuk mereka masih jauh dari harapan.
Yuk, bantu YPAI meringankan biaya transportasi dan makanan pasien anak ke rumah sakit. Kamu bisa klik di sini untuk berdonasi melalui Ayobantu.com. Satu donasi darimu, satu langkah mereka ke rumah sakit untuk sembuh.
Jadi, mau menunggu apa lagi untuk berbuat baik?
Baca Artikel Lainnya
Ruben Onsu Sumbang Renovasi Masjid, Simak Cara Tanamkan Sikap Tenggang Rasa Antar Agama pada Anak
3 Pendekatan Unik Donasi via Ayobantu, Ada Aset Kripto
Panduan Donasi dan Penggalangan Dana di Ayobantu.com
Referensi
pasienanak.com – Yayasan Pasien Anak Indonesia
Assalamualaikum wr.wb
Kepada Yth.
Bapak/ibu pimpinan YPAI
Dengan hormat,
Dengan ini saya yang mengajukan bantuan kepada YPAI atas nama.
Nama : Hanifah
Alamat :
Jl.Petamburan II, RT.010/003, no.11A, Kel.Petamburan, Kec.Tanah Abang, Jakarta Pusat -10260
No.HP : 0831-8547-9*** (disensor oleh admin ayobantu untuk alasan privasi)
(bisa WA)
Dimana saya sebagai ibu rumahtangga miliki 3orang anak. Dan 2anak diantaranya sedang menjalani perawatan rawat jalan di RSCM. Yaitu atas nama :
1. Jihan Aisyah Fadhilah, usia: 3thn 2bln. Dengan diagnosa penyakit : Global Developmental Delay, Microcephaly, gangguan pendengaran, gangguan berbahasa&berbicara, sensory procerry delay.
2. Fachrul Mulyana Putra, usia:14thn 2bln, dengan diagnosa: DISABILITAS INTELEKTUAL
Pada kesempatan ini saya bermaksud untuk mengajukan bantuan biaya transportasi,Pampers,susu, bekal & lainnya kepada YPAI untuk anak-anak saya dapat berobat rutin kontrol di RSCM.
Yang dimana saya sebagai orang tua berharap anak-anak saya dapat berobat rutin ke dokter sampai tuntas untuk pengobatannya dan dapat tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Namun, saya terkendala dengan faktor ekonomi. Yang dimana sampai saat ini suami saya belum mendapatkan pekerjaan tetap dan hanya bekerja sebagai tukang bangunan (saat ini sepi tidak ada panggilan untuk nukang),jual Aqua botol bekas/pemulung.
Suami berkesulitan bekerja seperti orang lain pada umumnya dikarnakan faktor umur, usia , dan tidak memiliki izajah. Suami ingin ngojek sebagai OPANG/OJOL tidak memiliki motor.
Besar harapan saya kepada YPAI agar dapat mendengar keluhan saya, dan dapat membantu anak-anak saya.
Sebelumnya dan sesudahnya
apabila ada kata-kata saya yang kurang sopan.
Saya mohon maaf dan terimakasih.
Halo, Ibu Hanifah. Terima kasih atas informasinya.
Ibu Hanifah bisa menghubungi langsung YPAI ya, melalui:
WhatsApp: +62 897-3069-000
Telepon: 02122111610
Email: [email protected]
Terima kasih..
Semoga adik Jihan dan Fachrul bisa segera sembuh..