Halo, Teman Peduli.

Delapan bulan sudah, tahun 2022 berjalan. Selama itu pula, Nina Nirmawati, gadis kecil berusia 10 tahun asal Kabupaten Bogor, bolak-balik ke rumah sakit demi pengobatan ALL Leukemia yang diderita.

Penyakit Nina pertama kali diketahui pada Januari 2022. Saat itu, Nina yang sedang bermain dengan teman-temannya, tiba-tiba terjatuh.

Kaki Nina bengkak. Ia pun demam selama dua minggu. Orang tua Nina langsung bergerak cepat dengan membawanya berobat ke RSUD terdekat.

Awalnya, dokter menduga Nina menderita osteosarcoma, penyakit sejenis kanker tulang. Namun, butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa penyakitnya. Pihak rumah sakit pun merujuk Nina ke RSCM Jakarta.

Setelah beberapa kali menjalani rangkaian pemeriksaan medis, dokter menyatakan Nina mengidap ALL Leukemia, atau Acute Lymphoblastic Leukaemia. Penyakit ini menjadi salah satu kanker yang paling umum diderita anak-anak.

Nina terbaring di rumah sakit karena ALL Leukemia.

Nina terbaring di rumah sakit karena ALL Leukemia. (Dok. Yayasan Sahabat Ayah Sarah)

Tentang ALL Leukemia

Mengutip Parkway Cancer Center, ALL Leukemia atau Leukemia Limfoblastik Akut merupakan kanker darah yang terjadi akibat sel darah putih muda berkembangbiak di luar kendali. Sel-sel darah putih itu berkumpul di dalam sumsum tulang, sehingga menghalangi produksi sel-sel darah normal.

Anak pengidap ALL Leukemia rentan mengalami infeksi berulang, menderita anemia, dan mudah berdarah serta memar. Hal ini terjadi akibat sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit dalam jumlah cukup.

Data menyebutkan, setiap tahun 30-40 per 1 juta anak didiagnosis ALL Leukemia. Bahkan, dari tiga anak pengidap kanker, satu anak terdiagnosa ALL Leukemia.

Penyebab ALL Leukemia belum diketahui secara pasti. Namun, berbagai studi telah berhasil mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang memperbesar peluang seorang anak menderita ALL Leukemia, antara lain:

  • Adanya respons abnormal atau tingkat penyembuhan lambat terhadap infeksi yang dialami anak.
  • Kemungkinan terpapar radiasi ionisasi dosis tinggi saat janin dalam kandungan atau ketika usia dini.
  • Faktor genetik, terutama mereka yang mempunyai kelainan bawaan tertentu.

Uraian di atas menunjukkan bagaimana kompleksnya penyakit yang diidap Nina. Untuk sembuh, Nina dan orang tuanya harus melewati rangkaian pengobatan ALL Leukemia yang panjang, sulit, serta menguras tenaga dan uang.

Baca Juga: Kisah Hadi Tombro, Memajukan Pendidikan Anak di Papua Melalui Hobi Bersepeda

ALL Leukemia Merenggut Senyum Nina

Ibu Nina menemani anaknya menjalani pengobatan ALL Leukemia.

Ibu Nina menemani anaknya menjalani pengobatan ALL Leukemia. (Dok. Yayasan Sahabat Ayah Sarah)

Sejak didiagnosa menderita ALL Leukemia, hidup Nina dan keluarga tak lagi sama. Orang tuanya harus mengusahakan berbagai cara untuk membiayai pengobatan ALL Leukemia Nina.

Aktivitas sehari-hari Nina pun terbatas. Deretan gejala yang dialami membuat ia rela berhenti sementara dari sekolah. Nina lebih banyak di rumah sambil menunggu jadwal pemeriksaan dan pengobatan berikutnya.

Jika Nina terlalu lelah, hemoglobin (HB) Nina pasti turun. Ia pun harus melakukan transfusi darah sampai tiga kantung. Artinya, Nina benar-benar harus berhati-hati dalam memilih aktivitas.

Bahkan, lantaran sakit Nina baru diketahui, proses pengobatan yang harus dilalui pun masih panjang. Nina masih perlu menjalani berbagai jenis pemeriksaan dan pengobatan, seperti CT scan, cek lab darah, dan tentu saja kemoterapi.

Bayangkan, bagaimana perasaan Nina saat harus melalui semua proses pengobatan ALL Leukemia.

Baca Juga: 4 Langkah Sederhana untuk Dukung Pelestarian Hutan

Menjual Kompor demi Biaya Pengobatan ALL Leukemia

Bukan hanya Nina sendiri, kedua orang tuanya pun tidak bisa berbuat banyak. Setiap kali Nina merintih dan mengeluh kesakitan, mereka bingung harus bertindak bagaimana. 

Orang tua Nina hanya bisa membalurkan minyak oles pada kaki Nina. Kadang, mereka memijat-mijat tubuh putri kesayangannya. Namun, semua tidak bisa mengurangi rasa sakit Nina.

Nina sedikit beruntung karena kedua orang tuanya bisa mengandalkan BPJS untuk membiayai pengobatannya. Sayangnya, masih banyak daftar kebutuhan Nina yang tidak masuk tanggungan BPJS.

Berikut beberapa kebutuhan Nina yang harus dibiayai sendiri oleh kedua orang tuanya, yaitu:

  • Kebutuhan obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS
  • Kebutuhan susu khusus yang harus diminum Nina
  • Popok sekali pakai, mengingat Nina lebih banyak berbaring
  • Kebutuhan asupan makanan bergizi, seperti madu, buah-buahan, sayuran, dan daging.
  • Biaya pemeriksaan laboratorium yang bisa berulang kali, karena Nina belum lama mengidap penyakit ini
  • Biaya makan sehari-hari Nina dan kedua orang tuanya
  • Biaya transportasi bolak-balik ke rumah sakit.

Per bulan, orang tua Nina harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1,5 juta. Itu pun baru menghitung biaya transportasi ke rumah sakit, belum termasuk daftar biaya di atas.

Situasi ini bukan hanya membuat kedua orang tua Nina sedih, tetapi juga kesulitan membiayai pengobatan tersebut. Terlebih lagi, penghasilan harian ayah Nina tidak melebihi Rp100 ribu.

Orang tua Nina penderita ALL Leukemia

Ayah Nina berjualan barang bekas untuk bisa membiayai pengobatan ALL Leukemia sang buah hati. (Dok. Yayasan Sahabat Ayah Sarah)

Ayah Nina menggantungkan pendapatan dari mencari barang-barang bekas. Karena dihitung per hari, bisa saja dalam sehari ia sama sekali tidak mendapatkan pemasukan.

Bahkan, orang tua Nina terpaksa menjual kompor dan meminjam uang kepada adik mereka. Semua dilakukan demi membawa Nina berobat ke Jakarta.

Namun, tetap saja sulit untuk memperoleh biaya pengobatan sekaligus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Uluran tangan Teman Peduli tentu jadi harapan terakhir Nina dan keluarga supaya pengobatannya tidak terhenti.

Bantu Nina Sembuh dari ALL Leukemia dan Bisa Sekolah Lagi

Sudah delapan bulan berlalu. Nina pun sudah lama tidak bersekolah. Ia sangat rindu bersekolah, belajar, dan bermain dengan teman-temannya.

Jika pengobatan ini tertunda, sel kanker Nina akan makin berkembang pesat. Nyawa Nina jelas dalam bahaya.

Yuk, bantu Nina berjuang menjalani pengobatan ALL Leukemia yang masih panjang! Klik di sini untuk berdonasi bagi kesembuhan Nina!

 

Baca Artikel Lainnya:

5 Cara Sederhana Mengungkapkan Kasih Sayang kepada Orang Tua

3 Pendekatan Unik Donasi via Ayobantu, Ada Aset Kripto

Genap Dua Tahun, Pertumbuhan Ayobantu Naik Diatas 200 Persen

 

Referensi

Leukemia Limfoblastik Akut – Parkway Cancer Centre