Halo, Teman Peduli.
Akhir-akhir ini istilah doxing ramai diperbincangkan di dunia maya. Seorang hacker dengan username Bjorka, menyebarkan data pribadi dua orang menteri yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. Sang hacker menyebarkan data pribadi kedua orang menteri, seperti alamat dan tanggal lahirnya.
Bjorka melalui akun Twitter pribadinya menyatakan, kalau ia juga memiliki lebih dari 1 miliar data pribadi masyarakat dalam registrasi kartu SIM (Subscriber Identity Module).
Dalam dunia cyber, tindakan yang dilakukan oleh Bjorka ini disebut dengan Doxing.
Apa Itu Doxing?
Doxing adalah suatu kegiatan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi seseorang atau organisasi kepada publik. Penyebaran data pribadi tersebut dilakukan tanpa seizin pemiliknya. Oleh karena itulah, penyebaran data pribadi secara sepihak yang dapat merugikan seseorang tersebutlah, yang menjadikan doxing sebagai salah satu kejahatan dalam dunia cyber.
Doxing bisa terjadi karena begitu banyaknya saluran publik di dunia maya seperti forum, media sosial, dan juga catatan apilkasi yang menjadi tempat banyak data pengguna terpampang di sana. Ancaman doxing ini bisa terjadi kepada siapapun, semua orang yang menjadi pengguna media online dari berbagai kalangan usia, profesi, dan latar belakang dapat mengalaminya.
Ada banyak alasan yang menjadi tujuan dilakukannya doxing tersebut. Untuk menindas, meneror, melecehkan, bahkan menjatuhkan nama baik seseorang. Tak hanya itu, doxing juga dapat berujung pada kejahatan keuangan dan pengambil alihan akun media sosial orang lain..
Nomor telepon dan akun media sosial pribadi yang telah beralih ke tangan yang salah, dapat dijadikan kesempatan untuk melakukan penipuan.
Baca Juga: Open Donasi: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Jenis-jenis Doxing
Terdapat tiga jenis doxing yaitu:
- Deanonymizing
Pada jenis ini, kegiatan doxing hanya membongkar identitas akun-akun anonim. Tidak ada tujuan pemerasan dan kriminal pada jenis ini. Pada umumnya bermula dari rasa penasaran warganet saja.
- Targetting
Pada jenis ini, peretas akan menyebarkan data atau identitas korban dan membuka peluang bagi si korban untuk dapat dihubungi dan ditemukan. Data yang disebarkan biasanya seperti nama, alamat, nomor telepon, dan lain-lain. Doxing pada jenis ini bisa membahayakan si korban, karena bisa diteror bahkan mendapatkan ancaman dari pihak lain.
- Delegitimizing
pada jenis ini, doxing dilakukan dengan tujuan menjatuhkan kredibilitas target. Biasanya dialami oleh para petingggi dan orang-orang terkenal yang memiliki rahasia besar. Dengan tujuan menjatuhkan nama baik si target, data-data atau informasi yang disembunyikan tersebut akan disebarkan kepada publik.
Baca Juga: Genap Dua Tahun, Pertumbuhan Ayobantu Naik Diatas 200 Persen
Tips Agar Terhindar Dari Doxing
- Informasi Pribadi Jangan Diumbar di Sosial Media
Jangan sembarangan membagikan hal-hal yang bersifat pribadi di sosial media seperti nomor KTP, SIM, nomor telepon, rekening tabungan, alamat rumah lengkap, dan lainnya. Saringlah hal-hal apa saja yang patut dibagikan di dunia maya dan yang tidak.
- Cadangkan Beberpa Email
Gunakanlah Email yang berbeda untuk masing-masing platform. Menggunakan satu Email untuk semuanya akan membuat kita kebobolan di seluruh aspek dan tentunya kerugian yang akan kita alami juga besar.
- Gunakan Password yang Sulit untuk Ditebak
Jangan menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir. Tak hanya itu, hindari juga memakai kata sandi menggunakan nama sendiri dan orang-orang terdekat. Gunakanlah kata sandi yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan simbol.
- Perhatikan Tautan yang Akan Ditelusuri
Jangan sembarangan membuka tautan atau link, agar berbagai program jahat tidak bisa menyusupi perangkat kita dan mencuri informasi-informasi penting di sana.
- Gunakan Antivirus pada Perangkat Anda
Penggunaan antivirus dapat melindungi perangkat dari program-program jahat. Selalu periksa dan perbaharui aplikasi antivirus pada perangkatmu.
- Sebisa Mungkin Hindari untuk Menggunakan WiFi Umum
Menggunakan WiFi umum, akan rentan membuat perangkat kta diretas, sebisa mungkin gunakan jaringan pribadi saja.
- Gunakan Fitur Pengamanan Aplikasi
Sangat penting untuk menggunakan fitur-fitur pengamanan pada aplikasi. Fitur-fitur pengamanan ini biasanya sudah ada dalam perangkat, seperti Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end Encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya.
Teman Peduli, hindari untuk berbagi infromasi secara berlebihan di dunia maya, pilah dan pilihlah informasi yang baik untuk dikonsumsi publik dan mana yang tidak. Keselamatanmu kamulah yang menentukannya, lebih baik mencegah sebelum semuanya terjadi ya Teman Peduli!
Referensi:
Komentar Terbaru